Studi laboratorium pengaruh penambahan thixotropic terhadap kuat tekan, waktu pengerasan dan kadar air bebas pada semen pemboran kelas G
D Didalam kegiatan pemboran minyak, gas dan panas bumi, selalu dilakukan proses penyemenan casing agar dapat memenuhi fungsinya secara baik dan aman. Oleh karena itu, segala sesuatu yang mendukung dalam kegiatan tersebut harus dipersiapkan dengan baik. Sebelum proses penyemenan yang sebenarnya diaplikasikan di lapangan minyak, gas maupun panas bumi, terlebih dahulu harus dilakukan simulasi skala laboratorium dengan cara melakukan percobaan dan pengujian beberapa formulasi campuran semen, air dan aditif yang akan digunakan. Penulis memilih aditif thixotropic, selain berfungsi sebagai accelerator, thixotropic juga dapat memperkuat semen itu sendiri. Dengan beberapa kali percobaan, maka akan diperoleh formulasi komposisi bubur semen yang optimal, dalam arti bahwa dengan menggunakan bahan aditif yang sesedikit mungkin, tetapi persyaratan sifat-sifat fisiknya akan memenuhi standar yang diminta untuk kondisi (suhu dan tekanan) dari formasi pada sumur yang akan dilakukan penyemenan. Pada Percobaan kadar air bebas, semen yang memiliki kualitas terbaik pada saat setelah dilakukan penambahan 4% aditif thixotropic di suhu 80oC. Pada percobaan kuat tekan, semen yang memiliki kualitas terbaik ketika dilakukan penambahan 4% aditif thixotropic di suhu 80oC pada waktu pengkondisian selama 24 jam. Pada percobaan waktu pengerasan, semen yang memiliki kualitas terbaik ketika dilakukan penambahan 6% aditif thixotropic di suhu 38oC
I In a drilling operation, whether its for oil, gas, and geothermal drillng, theres always a cementing process so that will be run well and secure. So, everything that support in this process have to be thought thoroughly. Before the actual cementing process applied in the oil, gas and geothermal field, it must first be carried out by a laboratory scale simulation experiment and test several formulations of cement, water and additives to be used. The author pick thixotropic as an additive, beside functioning as the accelerator, thixotropic can also strengthen the cement itself. With several times the experiment in the laboratory, it will obtain the formulation of the optimal composition of the cement slurry, in sense that even though only using the additive as less as possibiliies , as long as the terms of their physical properties will meet the standards required for the conditions (temperature and pressure) of the formation at the well which will be carried out cementing. All activities of the cementing process is expected to run well, smoothly and on time. At the Free Water Content test, the best quality cement is when its added with 4% thixotropic additive at 80oC. At Compressive Strength test, the best quality cement is when its added with 4% thixotropic additive at 80oC for 24 hours long curing. At Thickening Time test, the best quality cement is when its added by 6% thixotropic at 38oC