Reduksi mutual coupling antena mimo 2 port dengan electromagnetic bandgap (Ebg) untuk komunikasi 5g
T Teknologi 5G menawarkan kecepatan yang sangat tinggi dan latensi rendah. Di Indonesia, frekuensi yang digunakan untuk komunikasi 5G terbagi menjadi tiga kategori, yaitu low band 700 MHz, middle band 3,5 GHz, dan high band 28 GHz. MIMO mampu menghadirkan kecepatan tinggi dan kinerja yang canggih dalam sistem 5G. Namun, letak antena yang berdekatan dapat menimbulkan mutual coupling, sehingga diperlukan metode untuk mereduksi mutual coupling. Penelitian ini mengusulkan metode untuk mereduksi mutual coupling pada antena MIMO dengan menggunakan Electromagnetic Bandgap (EBG) yang berkerja pada frekuensi 3,5 GHz. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan simulator AWR, dengan substrat FR4 dan konstanta dielektrik (ðœ€ð‘Ÿ) sebesar 4,3. Metode EBG terbukti mampu mereduksi mutual coupling pada antena MIMO 2 port hingga mencapai return loss -13 dB, isolasi -55dB, ECC 0,00001, dan DG 10 dB.
5 5G technology offers very high speed and low latency. In Indonesia, the frequencies used for 5G communications are divided into three categories, namely low band 700 MHz, middle band 3.5 GHz and high band 28 GHz. MIMO can deliver high speed and advanced performance in 5G systems. However, the location of adjacent antennas can cause mutual coupling, so a method is needed to reduce mutual coupling. This study proposes a method for reducing mutual coupling in MIMO antennas using Electromagnetic Bandgap (EBG) which operates at a frequency of 3.5 GHz. The antenna design was carried out using the AWR simulator, with FR4 substrate and a dielectric constant (ðœ€ð‘Ÿ) of 4.3. The EBG method is proven to be able to reduce mutual coupling on 2-port MIMO antennas with results -13 dB return loss, -55 dB isolation, 0.00001 ECC, and 10 dB DG.