Miniaturisasi antena mikrostrip dual frekuensi untuk aplikasi GPS dengan Metode Symetrical Slot
S Sebagai salah satu bahan bakar alternatif, jarak pagar (jatropha) tergolong jenis tumbuhan yang penanamannya mudah, dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah, tahan terhadap kekeringan, tahan terhadap serangan penyakit, dan secara umum tidak memerlukan perawatan istimewa. Cukup efektif untuk penahan erosi. Sehingga cocok untuk tanah bekas lahan pertambangan. Jatropha juga memiliki nilai kalor yang tinggi dibandingkan jenis biodiesel lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik kinerja engine alat berat Komatsu dengan bahan bakar campuran biodiesel jatropha pada berbagai putaran engine melalui uji laboratorium, dan mengetahui tingkat Physical availability alat berat yang menggunakan biodiesel jatropha melalui uji lapangan. Metode penelitian ini dengan melakukan eksperimen di laboratorium dan di lapangan. Pengujian dilaboratorium dilakukan terhadap campuran biodiesel B5, B10, B20, B50, B100. Kemudian dibandingkan dengan solar 100%. Untuk validasi pengujian, masing-masing campuran biodiesel diuji sebanyak tiga kali. Pengujian dilakukan pada pada engine buatan KOMATSU dengan model SAAl2V140E-3 yang diterapkan pada dumptruck kapasitas 78 ton atau excavator 200 ton. Setelah ditentukan campuran optimum, kemudian dilakukan uji lapangan dengan 2 buah dumptruck model HD785-7. Pengujian lapangan dilakukan dengan cara membandingkan kinerja kendaraan yang menggunakan bahan bakar campuran solar dan biodiesel dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar mumi. Dari data pengujian laboratorium dapat dilihat bahwa daya maksimum Solar 100% adalah 1150 HP pada 1892 rpm, B20 Maksimal daya sebesar 1120 HP pada 1875 rpm, sedangkan B50 sebesar 1093 HP dan B100 sebesar 1003 HP. Dengan melihat peringkat campuran, keputusan Engine Manufacturing Association, dan emisi gas buang maka campuran optimum adalah B20. Dan uji lapangan selama 3 bulan menunjukkan bahwa Physical availability kendaraan dengan biodiesel B20 sebesar 98,27%, lebih tinggi dibandingkan dengan solar 100% sebesar 96,76%. Mean Time Between Failure (MTBF) solar 100% sebesar 254 jam, sedangkan B20 sebesar 384 jam. Berdasarkan hasil monitoring kondisi mesin (Pm Clinic) melalui VHMS menunjukkan Dump truck B20 memiliki parameter yang masih dalam range standar. Begitu juga dengan analisa pelumas, pada engine dengan biodiesel B20 terlihat semua parameter oli masih dalam range normal, dan tidak ada keausan ubnormal.
G Global Navigation Satellite System (GNSS) is a satellite-based navigation system that has been widely used for both civil and military purposes, several countries that have contributed to supporting this system are America with Global Positioning System (GPS) satellites, Russia GLONASS, European Union GALILEO and China. BAIDEU, apart from navigating this system, also serves special needs that require a high level of accuracy, such as for determining reference points in mapping survey work and technical engineering. In this thesis, planning, simulation, fabrication and characterization of a dual frequency GPS satellite receiver microstrip antenna is carried out with the symmetrical slot method, using a substrate type FR-4 with dielectric constant = 4.3 and dielectric loss tangent tan S = 0.0265 with a substrate thickness of h. = 1.6 mm. Working on the L1 frequency band 1575.4 MHz and the L2 frequency band 1227.6 MHz, the L1 frequency is obtained from the basic design of a rectangular patch antenna and the L2 frequency is generated by providing interference in the form of a slit with a length of 16 mm and a width of 2 mm in the middle. patch, to get a working frequency with return loss parameters < -10 dB and axial ratio < 3 dB, interference is given in the form of symmetrical slots and several parasitic components, while to get VSWR < 2 parameters, it is done by changing the diameter size and shifting the line feed feed channel. Based on the results of the tests carried out, 4itlapat\,: Return Loss L 1 -19,572 dB and L2 -19,356 dB; VSWR L1 1,234 and L2 1,245: with a Gain L I of 5.75 dB and L2 of 4.77 dB. By using this method, it is known that the antenna dimensions can be reduced by 30% compared to the conventional rectangular model