DETAIL KOLEKSI

Studi banding kepadatan trafik di lokasi Sudirman dan di lokasi Kota pada sistem telepon selular


Oleh : Indra Surjati

Info Katalog

Subyek : Cell phone systems;Traffic density

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1996

Pembimbing 1 : Tjandra Susila

Kata Kunci : cellular telephone, traffic, gsm

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1996_TS_MTE_161940004_Halaman-Judul.pdf
2. 1996_TS_MTE_161940004_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 1996_TS_MTE_161940004_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 1996_TS_MTE_161940004_Bab-2_Kerangka-Teoritis.pdf
5. 1996_TS_MTE_161940004_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 1996_TS_MTE_161940004_Bab-4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 1996_TS_MTE_161940004_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 1996_TS_MTE_161940004_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 1996_TS_MTE_161940004_Lampiran.pdf

S Sistem telepon seluler di Indonesia berkembang sangat pesat. Ini adalahterutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Pada awalnya sistem menggunakan teknologi analog, namun dengan kemajuan teknologi telekomunikasi, kini telah berubah menjadi sistem digital. Keunggulan digital antara lain: (1) peningkatan kualitas suara; (2) tidak dapat diakses oleh pengguna yang tidak berwenang; (3) aksesibilitas internasional. Sistem telepon seluler digital dikenal sebagaiGSM ( Global System for Mobile ComIcations ) melakukanDengan sistem tersebut, wilayah layanan dibagi menjadi beberapa wilayah tersendiri yang disebut sebagai sel atau BTS (Base Transceiver Station). Setiap BTS memiliki jangkauan atau jangkauan tertentu. Untuk memaksimalkan penggunaan spektrum frekuensi yang tersedia, sistem menggunakan penggunaan kembali frekuensi dimana frekuensi yang sama digunakan pada BTS yang berbeda yang cukup terisolasi satu sama lain. Ketika seorang penelepon berpindah dari satu BTS ke BTS lainnya pada frekuensi yang berbeda, si penelepon tidak akan menyadari perubahan tersebut. Proses ini disebut sebagai 1-pendaratan. Selain serah terima, aspek penting lainnya adalah kenyataan bahwa Mobile Station ( MS ) berpindah lokasi secara terus menerus, namun demikian, MS terus menerus

T The cellular telephone system in Indonesia is growing very rapidly. This isparticularly true in the urban areas like Jakarta. Initially, the system used the analog technology, however, with advances in the telecommunications technology, it has now changed into a digital system. The advantages of the digital include : (1) improved sound quality ; (2) inaccessible by unauthorized user ; (3) international accessibility. The digital cellular telepohone system is known asGSM ( Global System for Mobile ComIcations ) didWith the system, the service territory is divided into areas individually referred to as a cell or BTS ( Base Transceiver Station ). Each BTS has a certain reach or range. To make the most efficient use of the available frequency spectrum, the system employs frequency re-use whereby the same frequency is used at different BTSs that are sufficiently isolated from each other. When a caller moves from one BTS to another on a different frequency, the caller will not be aware of the change. This process is referred to as a 1-landover. Beside handover, another notable aspect is the fact that the Mobile Station ( MS ) changes locations continually, nevertheless, MS continuously

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?