Pengaruh penambahan boraks terhadap waktu ikat dan kuat tekan beton geopolimer
P Perkembangan infrastruktur di Indonesia saat ini sangat pesat dengan banyaknya pembangunan yang ada, maka dibutuhkan beton berkualitas baik dengan jumlah yang besar. Penggunaan semen yang tinggi pada pembuatan beton memberi dampak negatif terhadap lingkungan, untuk mengurangi dampak penggunaan semen dalam industri konstruksi penggunaan fly ash merupakan salah satu cara material pengganti semen dalam pembuatan beton. Beton geopolimer adalah jenis beton baru yang 100% tidak menggunakan semen sebagai pengikat. Namun dalam pengunaannya, beton geopolimer memiliki waktu ikat yang sangat cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan boraks terhadap waktu ikat dan kuat tekan beton geopolimer. Digunakan perbandingan aktivator Na2SiO3 dan NaOH yaitu 2.5 : 1 dengan molaritas NaOH 10M. Variasi penambahan boraks pada saat pencampuran meliputi 1%, 3%, 5%, dan 10% dari berat fly ash. Curing beton geopolimer dilakukan pada oven dengan suhu 60°C selama 24 jam. Hasil pengujian menunjukkan semakin tinggi kadar boraks yang ditambahkan semakin lama waktu ikat yang terjadi. Waktu ikat akhir terlama dicapai pada beton geopolimer dengan penambahan 10% boraks selama 480 menit. Namun seiring bertambahnya kadar boraks mutu beton cenderung mengalami penurunan.
T The development of infrastructure in Indonesia is currently very rapid with the large number of existing developments, so large quantities of good quality concrete are needed. The high use of cement in the manufacture of concrete has a negative impact on the environment, to reduce the impact of the use of cement in the construction industry, the use of fly ash is a substitute for cement in the manufacture of concrete. Geopolymer concrete is a new type of concrete that does not use 100% cement as a binder. But in its use, geopolymer concrete has a very fast setting time. This study aims to determine the effect of adding borax on the binding time and compressive strength of geopolymer concrete. The ratio of activator Na2SiO3 and NaOH is used, namely 2.5 : 1 with a molarity of 10M NaOH. Variations in the addition of borax during mixing include 1%, 3%, 5% and 10% by weight of fly ash. Geopolymer concrete curing was carried out in an oven at 60°C for 24 hours. The test results showed that the higher the borax content added, the longer the setting time. The longest final setting time was achieved in geopolymer concrete with the addition of 10% borax for 480 minutes. However, as the borax content increases, the quality of the concrete tends to decrease.