DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas roti sobek dengan menggunakan metode lean six sigma di CV. Trijaya Mandiri Yannisa


Oleh : Ade Putra Sihotang

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Rina Fitriana

Subyek : Total quality management;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : quality improvement, quality of tear bread, lean six sigma method, CV.Trijaya Mandiri Yannisa

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TI_06309002_1_Judul.pdf 15
2. 2016_TA_TI_06309002_2_Bab-1.pdf 7
3. 2016_TA_TI_06309002_3_Bab-2.pdf 17
4. 2016_TA_TI_06309002_4_Bab-3.pdf 5
5. 2016_TA_TI_06309002_5_Bab-4.pdf 24
6. 2016_TA_TI_06309002_6_Bab-5.pdf 47
7. 2016_TA_TI_06309002_7_Bab-6.pdf 2
8. 2016_TA_TI_06309002_8_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2016_TA_TI_06309002_9_Lampiran.pdf 2

C CV. Yanisa Trijaya Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner baik catering, roti manis, kue basah, aneka pastry dan lain – lain. Perusahaan ini dapat dikategorikan sebagai home industri dikarenakan skala jumlah tenaga kerjanya dibawah 50 tenaga kerja. Setiap kali produksi CV.Yannisa Trijaya Mandiri dapat memproduksi 250 roti sobek yang mememiliki beberapa rasa, seperti : coklat, keju, selai kacang, dan isi nanas, yang kemudian didistribusikan kebeberapa tempat untuk dipasarkan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan terhadap permasalahan kecacatan yang terdapat pada produksi roti sobek di CV.Yannisa Trijaya Mandiri, dengan menggunakan metode lean six sigma, pendekatan metode 5s, dan standarisasi. Permasalahan yang ada pada proses produksi roti sobek di R’YANS BAKERY ini diketahui pada saat tahapan pertama metode lean six sigma, yaitu tahap define, selanjutnya pada tahap kedua atau Measure dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai DPMO dan tingkat sigma, tahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah Improve, pada tahap ini memberikan usulan perbaikan terhadap permasalahan dibantu dengan pendekatan metode 5S, dan standarisasi, dalam hal ini pembuatan SOP.Tahap terakhir adalah Control, dimana pada tahap ini melakukan implemnetasi terhadap usulan perbaikan yang telah diberikan. Dari implementasi yang telah dilakukan, dapat diketahui waste unnecessary motion memberikan perbaikan pada tingkat six sigma, apabila sebelum diimplementasi tingkat sigma yang diperoleh adalah sebesar 2,67, namun setelah implementasi tingkat adalah Analyze, dimana pada tahap ini melakukan analisa terhadap permasalahan untuk diberikan usulan perbaikan, dimana pada tahap ini menggunakan tools Diagram Fishbone dan 5W1H six sigma meningkat sebesar 3,54. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi pada produksi roti sobek di CV. Yannisa Trijaya Mandiri faktor peyebab utama dari berbagai permasalahan yang terjadi adalah kurang efisien dan efektifnya waktu proses produksi serta kekurangan beberapa peralatan dan mesin produksi.

C CV. Yanisa Trijaya Mandiri is a company engaged in culinary good catering, sweet bread, wet cakes, various pastries and others - others. This company can be categorized as home industry because the scale of the workforce is below 50 workers. Each time the production of CV.Yannisa Trijaya Mandiri can produce 250 loaves of bread that has several flavors, such as: chocolate, cheese, peanut butter, and pineapple contents, which are then distributed to several places to be marketed. The purpose of this study is to provide suggestions for improvement of the problem Defects found in tear bread production in CV.Yannisa Trijaya Mandiri, using lean six sigma method, 5s method approach, and standardization. Problems that exist in the process of tear bread production in R'YANS BAKERY is known at the first stage of the lean six sigma method, the define stage, then in the second stage or Measure done calculations to determine the value of DPMO and sigma level, the next stage. The next stage is Improve, at this stage provides suggestions for improvements to the problems assisted by the approach of method 5S, and standardization, in this case making SOP.Tahap last is Control, which at this stage do implemnetasi to proposed improvements that have been given. From the implementation that has been done, it can be seen that the unnecessary motion of waste improves the six sigma level, if before implemented the sigma level is 2.67, but after the implementation of the level is Analyze, where at this stage analyze the problem for the proposed improvement , Where at this stage using tools Fishbone Diagram and 5 Sigma Six Sigma increased by 3.54. So it can be concluded that the problems that occur in the production of bread tear in the CV. Yannisa Trijaya Mandiri the main factors of the problems that occur is less efficient and effective time of production process and lack of some equipment and production machinery.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?