Kajian potensi tanda untuk identification signage pada perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
S Setu Babakan atau danau Babakan merupakan perkampungan yang ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya betawi oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 pada tanggal 18 Agustus 2000, dengan tujuan untuk melestarikan budaya Betawi yang semakin hari semakin terpinggirkan. Selain bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari dan menemukan tujuan, identification signage pada Setu Babakan harus mengandung unsur budaya yang kuat agar nilai nilai budaya dapat tersalurkan dalam segala aspek pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai khas yang merepresentasikan kebudayan Betawi. Menghasilkan sebuah potensi tanda untuk identifacation signage yang merepresentasikan budaya Betawi. Dalam membentuk sebuah tanda, nilai nilai kebudayaan dapat dibedah meggunakan metode semiotika. Semiotika Pierce yang digunakan pada penelitian menuntut untuk mengupas sebuah makna dari gugusan tanda yang dihasilkan dari suatu kebudayaan. Dengan menggunakan semiotika triadik Pierce, potensi tanda dihasilkan dan dikategorikan menjadi ikon, indeks dan simbol. kebudayaan adalah sebuah gugusan tanda yang penuh makna. Hasil potensi tanda dapat digunakan sebagai acuan untuk perancangan identification signage pada Kawasan Setu babakan maupun acuan sebagai perancangan signage berbasis budaya lainnya.
S Setu Babakan or Babakan lake is a village designated as a Betawi cultural heritage area by the Governor of DKI Jakarta at that time through the Decree of the Governor of DKI Number 92 of 2000 on August 18, 2000, with the aim of preserving the Betawi culture which is increasingly marginalized. Apart from aiming at making it easier for visitors to find and find destinations, identification signage at Setu Babakan must contain strong cultural elements so that cultural values can be channeled in all aspects of the area. This study aims to determine the specific values that represent Betawi culture. Generate a potential sign for identifacation signage that represents Betawi culture. In forming a sign, cultural values can be dissected using the semiotic method. Pierce's semiotics which is used in the research demands to explore a meaning from a group of signs resulting from a culture. Using Pierce's triadic semiotics, potential signs are generated and categorized into icons, indexes and symbols. culture is a cluster of signs full of meaning. The potential results of the sign can be used as a reference for designing identification signage in the Setu Babakan area as well as a reference for designing other culture-based signage.