DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan perbaikan pada penjadwalan proyek saluran kabel tegangan menengah20.000 volt PLN dengan metode critical chain project management


Oleh : Rahmat Arismunandar

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Tiena G Amran

Pembimbing 2 : Elfira Febriani Harahap

Subyek : Project management

Kata Kunci : planning and scheduling, project, critical chain project management, feeding buffer, project buffer,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_STI_063001400228_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_STI_063001400228_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2018_TA_STI_063001400228_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2018_TA_STI_063001400228_Daftar-Pustaka.pdf

P Permasalahan yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah ketidaksesuaian antara perencanaan awal dengan hasil akhir yang ada dalam proyek, sehingga menyebabkan keterlambatan penyelesaian suatu proyek. Untuk menghindari hal tersebut, maka diperlukan adanya perencanaan dan penjadwalan proyek yang dapat mengevaluasi penjadwalan proyek serta dapat mengatasi kendala-kendala tidak pasti yang terjadi dalam aktivitas proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan menjadwal ulang proyek konstruksi untuk menurunkan delay dengan menerapkan metode Critical Chain Project Management. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyek penarikan kabel SKTM 20.000 Volt. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi delay dengan analisa Fishbone, Root Cause Analysis serta tools 5W-1H. Langkah selanjutnya adalah 17 aktivitas yang ada pada proyek di uraikan lebi detail menjadi 104 aktivitas, dilanjutkan dengan mengidentifikasi Predecessor, Successor lalu menghilangkan safety time sebesar 50% dari durasi aktivitas dengan menggunakan software Microsoft Project. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi jalur kritis dan menentukan durasi Project Buffer sebesar 50% dari total durasi jalur kritis dengan menggunakan pendekatan Critical Chain Project Management. Setelah mengidentifikasi Project Buffer, selanjutnya adalah mengidentifikasi jalur non kritis serta menentukan Feeding Buffer sebesar 50% dari durasi jalur non kritis. Hasil yang didapatkan dari penyebab delay proyek adalah keterlambatan pengiriman material, proses perizinan, faktor cuaca dan tidak adanya pengembangan metode untuk proyek SKTM. Dari hasil perencanaan dan penjadwalan proyek konstruksi yang menggunakan metode Critical Chain Project Management dengan menentukan Project Buffer dan Feeding Buffer didapatkan hasil nya berupa penghematan durasi waktu sebesar 95,75 hari dari penjadwalan awal yaitu 107 hari (9%) serta penghematan biaya sebesar Rp. 37,335,825 (7%) dari total biaya pengerjaan proyek SKTM yaitu sebesar Rp. 522,621,917. Kurva-S menunjukkan terdapat perbedaan hasil yang signifikan dari penyelesaian durasi waktu awal proyek, durasi aktual proyek serta proyek yang menggunakan metode Critical Chain Project Management.

T The problem that is often faced in construction projects is the discrepancy between the initial planning and the final results in the project, causing delays in the completion of a project. To avoid this, there is a need for project planning and scheduling that can evaluate project scheduling and can overcome uncertain constraints that occur in construction project activities. This study aims to reschedule the construction project to reduce delay by applying the Critical Chain Project Management method. The case study used in this study is the SKTM 20,000 Volt cable withdrawal project. The first step is to identify delay with Fishbone analysis, Root Cause Analysis and 5W-1H tools. The next step is the 17 activities in the project are described in more detail into 104 activities, followed by identifying Predecessor, the Successor then eliminates the safety time by 50% of the duration of the activity using Microsoft Project software. The next step is to identify the critical path and determine the duration of the Project Buffer by 50% of the total duration of the critical path using the Critical Chain Project Management approach. After identifying Project Buffer, the next step is to identify the non-critical path and determine the Feeding Buffer by 50% of the duration of the non-critical path. The results obtained from the causes of the project delay were delays in the delivery of materials, licensing processes, weather factors and the absence of development methods for the SKTM project. From the results of planning and scheduling construction projects that use Critical Chain Project Management method by determining Project Buffer and Feeding Buffer, the results are obtained in the form of saving time duration of 95.75 days from the initial scheduling of 107 days (9%) and cost savings of Rp. 37,335,825 (7%) of the total cost of the SKTM project which is Rp. 522,621,917. The S-curve shows that there is a significant difference in results from the completion of the project's initial time duration, the actual duration of the project and the project that uses the Critical Chain Project Management method.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?