DETAIL KOLEKSI

Optimasi desain hybrid bit untuk meningkatkan efisiensi pemboran di formasi granodiorite pada lapangan geothermal-x


Oleh : Fakhri Ade Andika

Info Katalog

Subyek : Geochemistry

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Ratnayu Sitaresmi

Pembimbing 2 : Taufiq Fathaddin

Kata Kunci : hybrid bit, PDC Bit, UCS, geothermal, granodiorite

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TS_MTP_171161004_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2019_TS_MTP_171161004_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2019_TS_MTP_171161004_BAB-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2019_TS_MTP_171161004_BAB-2_Kajian-Pustaka.pdf 31
5. 2019_TS_MTP_171161004_BAB-3_Metodologi-Penelitian.pdf 8
6. 2019_TS_MTP_171161004_BAB-4_Simulasi-Optimisasi.pdf 46
7. 2019_TS_MTP_171161004_BAB-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
8. 2019_TS_MTP_171161004_Daftar-Pustaka.pdf 5
9. 2019_TS_MTP_171161004_lampiran.pdf

H Hybrid bit merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan untuk formasi yang sangat keras dan abrasif. Bit ini mampu menghilangkan resiko kehilangan cone di dalam lubang serta tidak memiliki batasan umur Bit yang ada pada TCI bit. Selain dapat mengurangi banyaknya potensi tripping time, bit ini juga mampu meningkatkan laju penetrasi pemboran sehingga dapat menurunkan well cost secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini untuk memberikan usulan desain bit yang optimal dalam pemboran geothermal terutama di formasi granodiorite yang terdapat di Lapangan-X. Metodologi yang digunakan ialah menggunakan simulasi bit design selector. Proses/tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penilaian tingkat kekerasan batuan menggunakan Rock Strength Analysis (RSA) software dan melakukan simulasi optimasi desain 9-7/8” bit di formasi granodiorite dengan cara membagi menjadi 2 fase. Fase pertama ialah menentukan empat desain terbaik dari tujuh desain hybrid bit yang dinilai dari paling tingginya ROP, paling stabilnya cutter cutting force, dan paling rendahnya vibrasi dengan membandingkan hasil simulasi Finite Element Analysis (FEA) drilling dynamics modeling dari satu ft simulasi. Fase kedua ialah memilih satu desain terbaik dari empat desain terpilih dengan melakukan 50 ft simulasi drilling dynamics yang dinilai dari directional capability, durabilitas yang dinilai dari rendahnya nilai lateral acceleration dan lateral force, serta paling rendahnya nilai MSE (Mechanical Specific Energy). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa desain hybrid bit Z616 merupakan desain yang paling optimal untuk formasi keras dan abrasive seperti granodiorite di Lapangan-X ini. Berdasarkan hasil simulasi satu ft pada fase pertama, Bit ini mampu menghasilkan ROP sebesar 20.94 ft/hr, cutter cutting force yang cukup stabil dengan rentang nilai dari tiap cutter yang tidak terlalu jauh satu dengan lainnya, serta nilai lateral vibration 2.109 G dan axial vibration 0.329 G. Kemudian setelah dilakukan simulasi fase kedua sepanjang 50 ft, yang dilihat dari perbandingan directional capability, hybrid bit Z616 ini memiliki bit center path yang sangat terkonsentrasi, DLS saat rotating mode sebesar 0.91 deg/100 ft, dan DLS saat sliding mode sebesar 6.5 deg/100ft. Sedangkan bila dilihat dari durabilitas, nilai rata-rata lateral acceleration yang dihasilkan juga rendah yaitu sebesar 10 G, dan lateral force rata-rata sebesar 6 klbf. Sementara itu bila dilihat dari nilai MSE maka hybrid bit Z616 ini juga menghasilkan nilai MSE rata-rata yang paling rendah yaitu sebesar 769 psi. Lebih jauh lagi, berdasarkan perhitungan keekonomian

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?