Evaluasi aplikasi insentif keekonomian pada perpanjangan wilayah kerja sebgai pendorong investasi migas di Indonesia
- -Wilayah kerja migas pada tahap perpanjangan kontrak dengan kondisi lapangan yang sudah mature berpotensi memperoleh nilai keekonomian yang tidak menarik karena produksi minyak dan gas yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Dibutuhkan evaluasi lanjutan atas sistem fiskal bagi hasil yang berlaku saat ini untuk meningkatkan nilai keekonomian lapangan perpanjangan dalam bentuk insentif, seperti pemberian investment credit (IC), percepatan masa depresiasi, penyesuaian nilai First Trance Petroleum (FTP), pembebasan pajak tidak langsung dan penambahan bagi hasil (splif) untuk kontraktor pada skema gross split.Dengan dasar nilai minimum Profitability Index(PI) sebesar1, 09, analisis keekonomian atas penambahan insentif. Insentif tersebut dilakukan atas dua WK perpanjangan yang menggunakan dua skema PSC berbeda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa adanya insentif nilai PI yang dihasilkan kedua WK Alfa dan WK Bravo adalah 0, 97 dan 0, 55. Penerapan onsentif pada WK Alfa berupa penggabungan investment credit sebesar 17 %, percepatan masa depresi menjadi 3 tahun, penyesuaian nilai FTP sebesar 5 % dan pembebasan pajak tidak langsung pada WK A mampu meningkatkan PI hingga 1.09 dan pemberian insentif pada WK Bravo berupa diskresi penambahan split untuk kontraktor sebesar 28 % mampu meningkatkan PI menjadi 1.09.
M Mature oil and gas working areas are likely unattractive economic value caused by unbalanced between production and production cost. Further evaluation is necessary for production sharing fiscal system to increase the economic of extended contract field in an insecentive from such as Investment Credit (IC). Acceleration of depreciation period. First Transche Petroleum (FTP) adjustment, indirect tax exemption and additional of split for contractors in Gross Split Schemes.Economic analysis for incentives as mentioned above conducted with minimum Profitability Index (PI) at 1.09 for two working area using two diffrent Production Sharing (PSC) Scheme.Result from the research showed that without incentives the Profitability Index (PI) generated by both workingareas Alfa and Bravo is 0, 97 and 0,55. The incentives implementation on Alfa Working Area are invesmnet credit merger by 17 %, depreciaation period accleration to 3 years, FTP adjusment by 5 % and indirect tax exemption resulted increase in PI value to 1,09 and also incentives implementation on Bravo working area is discretionary additional split for contractor by 28 % were albe to increased PI to 1,09