Hubungan obesitas dengan arus puncak ekspirasi pada anak SDN Mulyajaya II Karawang
O Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan peningkatan gejala pernapasan. Efek fisiologis utama dari obesitas adalah berkurangnya fungsi sistem pernapasan. Tingkat obstruksi pada saluran nafas dapat dinilai dengan mengukur aliran udara melalui bronkus salah satunya dengan menilai arus puncak ekspirasi. Pengukuran arus puncak ekspirasi tergantung pada otot thoracoabdominal dari subjek yang dievaluasi karena memerlukan ekspirasi maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara simple random sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini siswa-siswi Sekolah Dasar Tahun Ajaran 2016-2017 kelas 3 sampai kelas 6, tampak dalam keadaan sehat, mampu memahami pertanyaan dan perintah. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah subjek yang memiliki riwayat merokok, sedang menderita batuk, flu, sesak nafas atau asma. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 69 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan wawancara dan alat pengukuran. Pada hasil uji chi-square variabel obesitas dengan arus puncak ekspirasi pada anak SDN Mulyajaya II Karawang yang menunjukan nilai p-value adalah 0,042. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (p < 0,05) dapat disimpulkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan obesitas dengan arus puncak ekspirasi. Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan arus puncak ekspirasi pada anak SDN Mulyajaya II Karawang.
O Obesity can cause respiratory problems and increase respiratory symptoms. The main physiological effect of obesity is a reduced function of the respiratory system. The level of obstruction in the airways can be assessed by measuring air flow through the bronchi one of them by assessing the peak expiratory flow. Measurement of peak expiratory flow depends on the thoracoabdominal muscle of the subject being evaluated because it requires maximum expiration. This research was conducted using a cross sectional research design. This research used sampling technique is simple random sampling. The inclusion criteria in this study students of Elementary School 2016-2017 Academic Year 3 to 6, looked healthy, able to understand questions and commands. Exclusion criteria in this study were subjects who had a history of smoking, were suffering from cough, flu, shortness of breath or asthma. The required sample is 69 people who have met the inclusion criteria. Data was collected using interviews and measurement tools. In the chi-square test results the variable obesity with peak expiratory flow in children SDN Mulyajaya II Karawang which showed p-value is 0.042. This value is smaller than the significance level of 5% (p <0.05). It can be concluded that there is a statistically significant relationship between the relationship of obesity and peak expiratory flow. There is a significant relationship between obesity and peak expiratory flow in children of SDN Mulyajaya II Karawang.