Hubungan night eating syndrome dengan lingkar perut pada usia produktif
L LATAR BELAKANG Salah satu indikator status gizi dewasa adalah pengukuran lingkar perut untuk mengetahui ada tidaknya obesitas sentral yang berpengaruh terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes melitus serta menurunkan usia harapan hidup. Beberapa penelitian menunjukkan kesenjangan hasil mengenai pengaruh Night Eating Syndrome (NES) terhadap lingkar perut. Penelitian yang mengkaitkan hubungan antara keduanya juga masih sedikit. Prevalensi obesitas sentral juga terus meningkat, maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan antara NES dengan lingkar perut pada usia produktif. METODE Penelitian dengan studi observasional dengan desain potong silang yang mengikutsertakan 74 pekerja di kantor PT. Barahana Elfindo Binasejahtera dan kantor Mitra Tours and Travel di Jakarta. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin dan Night Eating Diagnostic Questionnaire (NEDQ). Pengukuran lingkar perut menggunakan pita ukur. Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 20 dan tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 0,05.HASILTerdapat 56,8% responden dengan obesitas sentral. Responden dengan NES sebanyak 17,7% dengan derajat NES ringan memiliki persentase terbesar yaitu 9,5%. 13,5% responden menderita NES dan obesitas sentral. Pada responden yang tidak obesitas sentral , didapatkan 4,1% menderita NES. Analisis chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara NES dengan lingkar perut pada usia produktif. (p=0,106). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara Night Eating Syndrome dengan lingkar perut pada usia produktif.
B BACKGROUND One of the indicators to measure nutritional status in adult is waist circumference to diagnose people with central obesity which is have effect of cardiovascular disease, diabetes mellitus and lowers in life expectancy. Some journals show different result about Night Eating Syndrome (NES) and waist circumference. There also a few study that discuss about this problem. Also the prevalence of central obesity is increased, therefore a study was conducted to determine the association between NES with waist circumference in productive age. METHODS A cross-sectional observational study was conducted and a total of 74 workers were included at PT. Barahana Elfindo Binasejahtera and Mitra Tours and Travel office in Jakarta. Data collection was by questionnaire-based interviews, covering age, gender and Night Eating Diagnostic Questionnaire (NEDQ). Waist circumference is measured with a tape measure. Data analysis was performed using SPSS 20 and level of significance was set at 0,05.RESULTSThere is 56,8% people with central obesity. People with NES is 17,7% and mild NES has the highest proportion , it is about 9,5%. 13,5% people with both central obesity and NES. People without central obesity is about 4,1% with NES. Chi-square analysis results showed there is no association between NES with waistcircumference in productive age (p=0,106). CONCLUSIONS This study revealed that there is no association between Night Eating Syndrome with waist circumference in productive age.