Hubungan obesitas dengan kejadian mioma uteri pada wanita usia reproduktif
M Mioma uteri merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi padawanita usia reproduksi dan menjadi penyakit ginekologis terbanyak kedua diIndonesia setelah kanker serviks dengan prevalensi berkisar di antara 2,39-11,4%dan kebanyakan tidak dapat terdeteksi dini karena mayoritas tidak bergejala.Hingga saat ini, etiologi pasti dari mioma uteri masih belum diketahui pasti, namunada teori mengaitkan salah satu faktor risiko yaitu obesitas berkaitan erat denganberkembangnya mioma. Penelitian lokal maupun internasional menunjukkanbahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan timbulnya mioma. Namun, hasilpenelitian antara tingkat obesitas dengan mioma uteri masih sangat beragam. Makadari itu, penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan data dengan menelitihubungan antara obesitas dengan kejadian mioma uteri di RSAB Harapan Kita.METODEPenelitian dengan desain cross-sectional ini dilakukan di RSAB Harapan Kitadengan jumlah responden sebanyak 104 wanita usia reproduktif. Pemilihan sampelmenggunakan teknik consecutive non-random sampling berdasarkan kriteriainklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dengan tingkatkemaknaan (p<0,05).HASILSebanyak 66 subjek (63,5%) menderita mioma uteri, dan 54 subjek (51,9%) masukke dalam kategori obesitas. Mayoritas subjek berusia ≥ 35 tahun yaitu sebanyak 62subjek atau 59,6%. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu tidak terdapathubungan bermakna antara obesitas dengan mioma uteri (p-value = 0,605).KESIMPULANPada penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara obesitas denganmioma uteri pada wanita usia reproduktif. Namun, didapatkan adanya hubunganbermakna antara usia dengan mioma uteri.
U Uterine fibroids are one of the common health problems that often occur inreproductive-age women. The prevalence of uterine fibroids in Indonesia itselfranges from 2,39% to 11,4%. The exact etiology of uterine fibroids is still unknown,but there is a theory linking one risk factor, obesity, related to the development offibroids. Research shows that there is a relationship between obesity and theoccurrence of fibroids. However, the results of research on the relationship betweenobesity levels and uterine fibroids are still very diverse. Therefore, this study isexpected to fill the data gap by investigating the relationship between obesity andthe incidence of uterine fibroids at RSAB Harapan Kita.METHODSThis cross-sectional study was conducted at Harapan Kita Hospital with a total of104 reproductive-age women. The sample selection used consecutive non-randomsampling based on inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using theChi-square test with a level of significance (p < 0.05).RESULTSA total of 66 subjects (63.5%) suffered from uterine fibroids, and 54 subjects(51.9%) had obesity. The majority of subjects were ≥ 35 years old, with 62 subjectsor 59.6%. This study shows that there was no significant relationship betweenobesity and uterine fibroids (p-value = 0.605).CONCLUSIONSThis study revealed that there was no significant association between obesity anduterine fibroids among reproductive-age women. Conversely, it did uncover astatistically significant association between age and uterine fibroids.