Hubungan pola makanan jajanan dengan status gizi anak usia 10-12 tahun di SDN 01 Pagi Pos Pengumben
A Anak pada umumnya setiap hari menghabiskan banyak waktu berada di sekolah. Anak dengan beragam aktivitas tersebut membutuhkan pemenuhan gizi melaluimakanan yang di konsumsinya. Pemenuhan konsumsi tidak selalu dipenuhi oleh penyediaan makanan di rumah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makananya anak-anak sekolah memilih makanan dengan cara jajan. Cara jajan yang salah akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makanan jajanan dan status gizi pada anak sekolah. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain crosssectional yang mengikut sertakan 94 siswa SDN 01 pagi di daerah Pos Pengumben. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner serta dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Data dianalisis secara univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisis persentase, serta analisis data bivariat Uji Koefisien Kontingensi Cramer dengan statistic uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science) dan dengan tingkatkemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis univariat menunjukkan dari 94 siswa terdapat 18 siswa (19,1%) dengan gizi tidak normal dan pola makan yang cukup sebanyak 65 orang (73,4%). Mayoritas memiliki pendidikan orang tua yang tinggi (71%) dengan besar uang saku maximum(71,3%). Anak yang jarang jajan hanya 25 orang (26,6%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan tidak ditemukan hubungan antara pola makanan jajanan, besaruang saku, pendidikan orang tua dengan hasil kemaknaan p=1,000 (p>0,05). Penelitian ini menunjukan mayoritas anak SDN 01 Pagi Pos Pengumben memilikipola makan cukup dengan status gizi normal sebesar 54,2% dan Tidak terdapat hubungan pola makanan jajanan dan status gizi anak di SDN 01 Pagi Pos Pengumben.
C Children generally spend a lot of time every day in school. Children with a variety of activities that require nutrition through food in consumption. Fulfillment of consumption are not always met by the provision of food at home, so as to meet the needs of school children choose foods by eating snacks. Snack consumption in wrong way will affect the growth, so this research aims to determine the relationship patterns of street food and nutritional status of school children. This study uses an observational analytic study with cross-sectional design that included 94 students of SDN 01 Pagi in the area of Post Pengumben. Data were collected by interview using a questionnaire and examination of weight and height.Data were analyzed using univariate frequency distribution table and percentage analysis, also data analysis bivariate contingency coefficient test Cramer's statistics Chi-square test using SPSS (Statistical Package for the Social Science) and the significance level used as 0.05. Univariate analysis showed of 94 students, there are 18 students (19.1%) with abnormal nutrition and diet is pretty much as 65 people (73.4%). The majority ofparents have higher education (71%) with a maximum allowance (71.3%). Childrenwith rarely snack only 25 people (26.6%). Based on the results of Chi-square test showed no relationship was found between the pattern of street food, great allowance,parental education with the results of significance p = 1.000 (p> 0.05). This research shows the majority of children of SDN 01 Pagi Post Pengumben have sufficient diet with normal nutritional status by 54.2% and There was no relationship pattern snack food and nutritional status of children in SDN 01 Morning Post Pengumben.