Geologi dan analisis stabilitas lereng galian terbuka pada inlet terowongan pengelak bendungan leuwikeris daerah handapherang, Kecamatan Cijeujing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat
L Lokasi penelitian (Bendungan Leuwikeris) secara administratif terletak diDesa Handapherang, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Latar belakang penelitian adalah Keruntuhan suatu struktur pada galian terbuka merupakan suatu bentuk kegagalan konstruksi yang terjadi karenaterganggunya suatu kestabilan pada lereng tersebut. Stabilitas tanah pada lereng dapat terganggu akibat pengaruh alam, iklim dan aktivitas manusia. Longsor terjadikarena ketidak-seimbangan gaya yang bekerja pada lereng atau gaya didaerah lereng lebih besar dari pada gaya penahan yang ada di lereng tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa stabilitas lereng dari setiap lereng elevasi perencanaan dengan Metode Janbu (Hoek & Bray, 1981). Metodelogi penelitian meliputi: Tahapan studi pustaka, peta topografi, geologi regional, perencanaan lintasan, perlengkapan lapangan, tahapan studi lapangan, analisis stabilitas lereng,analisis massa batuan, tahap penulisan laporan. Daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi yaitu Satuan Geomorfologi Berbukit BergelombangBenudasional, Satuan Geomorfologi Bergelombang Miring Denudasional, danSatuan Geomorfologi Dataran Fluvial. Secara litostratigrafi daerah penelitian terdiri atas 1 satuan batuan dan 1 endapanya itu dari tua ke muda Satuan BreksiVulkanik, dan Endapan Aluvial dengan komposisi pasir-kerakal. Geologi teknikdibagi menjadi 3 satuan, yaitu Satuan Tanah lapukan Breksi sangat lunak (D),Satuan Breksi Vulkanik (CL-CM), dan Satuan Endapan Fluvial. Berdasarkananalisis stabilitas lereng dengan Metode Janbu (Hoek & Bray, 1981), nilai Faktor Keamanan (FS) lereng Terowongan Pengelak Inlet (desain) adalah: pada elevasi 177-159 mdpl FS 0,51 (Labil); pada elevasi 159-132 mdpl FS 0,96-1,01 (Labil); dan pada elevasi 132-86 mdpl FS 1,12-1,14 (Kritis). Geometri lereng diubah dengan Nilai Faktor Keamanan (FS) 1,3 maka diperoleh: pada elevasi 177-159 mdpl dengan beda tinggi (H) 5m dan kemiringan lereng 25°; pada elevasi 159-132 mdpl dengan beda tinggi (H) 10m dan kemiringan lereng 79°; dan pada elevasi 132-86 mdpl dengan beda tinggi (H) 10m dan kemiringan lereng 81.5°. Berdasarkan klasifikasi Hoek and Bray (1981) longsoran ini termasuk ke dalam tipe lonsoran busur dan tipe lonsoran guling.
T The research location (Leuwikeris Dam) is administratively located in Handapherang Village, Cijeunjing District, Ciamis Regency, West Java Province. Background of the study is The collapse of a structure on open excavation is a formof construction failure that occurs due to disruption of a stability on the slope. Soilstability on the slopes can be disrupted due to natural influences, climate and human activities. Landslides occur because of the unbalance of forces acting on the slopes or the force of the slope area is greater than that of the retaining force on the slope. The purpose of this study was to analyze the slope stability of eachplanning elevation slope by the Janbu Method (Hoek & Bray, 1981). The researchmethodology includes: Stages of literature study, topographic map, regionalgeology, trajectory planning, field equipment, field study stages, slope stabilityanalysis, rock mass analysis, report writing stages. The study area is divided into 3geomorphological units, Geudecomed Hilled Geomorphological Unit,Denudational Corrugated Geomorphological Unit, and Fluvial PlainGeomorphology Unit. The litostratigraphy of the study area consists of 1 unit ofrock and 1 deposition it from old to young Volcanic Breccia Unit, and AlluvialSludge with sand-crust composition. Engineering geology is divided into 3 units,namely Soft Lined Soil Class (D), Volcanic Breccia (CL-CM), and FluvialDeposition Unit. Based on the analysis of slope stability with the Janbu Method(Hoek & Bray, 1981), the value of Security Factor (FS) of Inlet Dodge Tunnel slope(design) is: at elevation 177-159 mdpl FS 0.51 (Labil); at elevation 159-132 mdplFS 0.96-1.01 (labile); and at elevation 132-86 mdpl FS 1.12-1.14 (Critical). Thegeometry of the slope is changed with the Security Factor (FS) 1,3 value obtained:at elevation 177-159 mdpl with height difference (H) 5m and slope of 25 °; atelevation 159-132 mdpl with high difference (H) 10m and slope of 79 °; and atelevation 132-86 mdpl with high difference (H) 10m and slope of 81.5 °. Based onthe Hoek and Bray classification (1981) this landslide belongs to the type of circular failure and the type of toppling