Teori fraud hexagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan pada perusahaan sektor infrastruktur.
T Teori fraud hexagon menyatakan bahwa kecurangan laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris dan melihat pengaruh tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, arogansi, dan kolusi terhadap kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan model modified jones sebagai variabel terikatnya. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda dengan teknik purposive sampling. Sempel dalam penelitian ini berjumlah 99 terdiri dari 33 perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan tahunan pada periode 2020 s.d. 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelrasionalisasi berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Namun, variabel tekanan, kesempatan, kemampuan, arogansi, dan kolusi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
T The fraud hexagon theory states that financial statement fraud is influenced by several factors. This research aims to test empirically and see the influence of pressure, opportunity, rationalization, capability, arrogance and collusion on financial statement fraud using modified jones model as the dependent variable. The analytical method used in this research is multiple linear regression analysis with purposive sampling technique. The sample in this research numbered 99 consisting of 33 infrastructure sector companies that were listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) and published annual reports for the period 2020 to 2020. 2022. The research results show that the rationalization variable has a positive effect on financial report fraud. However, the variables pressure, opportunity, ability, arrogance and collusion have no effect on financial statement fraud.