DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara asupan Vitamin D dan sedentary lifestyle dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja


Oleh : Afira Daniati Firmansyah

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1888

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Rully Ayu Nirmalasari Haryadi Putri

Subyek : Vitamin D deficiency;Menstrual cycle

Kata Kunci : vitamin D intake, sedentary lifestyle, menstrual cycle.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_SKD_030001800003_Halaman-judul.pdf 17
2. 2022_TA_SKD_030001800003_Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf 29
5. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf 4
6. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-4-Metode.pdf 8
7. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-5-Hasil.pdf 6
8. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-6-Pembahasan.pdf 4
9. 2022_TA_SKD_030001800003_Bab-7-Kesimpulan.pdf 1
10. 2022_TA_SKD_030001800003_Daftar-pustaka.pdf 6
11. 2022_TA_SKD_030001800003_Lampiran.pdf 24

K Ketidakteraturan dalam siklus menstruasi mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan. Pada tahun 2018, terdapat 30,6% remaja perempuan di Indonesia mengalami gangguan siklus menstruasi. Hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor antara lain status gizi, asupan mikronutrien vitamin D, serta sedentary lifestyle. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat adanya hubungan antara asupan vitamin D dan sedentary lifestyle dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja.METODEPenelitian yang dilakukan menggunakan analitik observasional dengan metode desain potong lintang (cross- sectional) terhadap 118 remaja perempuan di SMA Negeri 3 Bogor. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner melalui metode google form. Variabel yang dikumpulkan meliputi usia, usia menarche, berat badan, tinggi badan, asupan vitamin D, sedentary lifestyle, dan gangguan siklus menstruasi. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan yang digunakan p<0,05.HASILDari 118 responden, terdapat 89,8% responden yang memiliki asupan vitamin D yang kurang, 89% responden memiliki sedentary lifestyle yang tinggi, serta 42,4% responden mengalami gangguan siklus menstruasi. Ada hubungan bermakna antara asupan vitamin D (p= 0,012) dan sedentary lifestyle (p = 0,037) dengan gangguan siklus menstruasi.KESIMPULANPenelitian ini memperlihatkan terdapat hubungan bermakna antara asupan vitamin D dan sedentary lifestyle dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja.

I Irregularities in the menstrual cycle affect women's reproductive health. In 2018, 30.6% of adolescent girls in Indonesia experienced menstrual cycle disorders. Menstrual cycle disorders are influenced by various factors including nutritional status, vitamin D micronutrient intake, and sedentary lifestyle. This study aims to see a relationship between vitamin D intake and sedentary lifestyle with menstrual cycle disorders in adolescents.METHODSThe study used observational analytics with cross-sectional design of 118 adolescent girls at SMA Negeri 3 Bogor. The data was collected using questionnaires distributed through google forms. The variables collected included age, menarche age, weight, height, vitamin D intake, sedentary lifestyle, and menstrual cycle disorders. Data analysis uses the Chi-square test with a meaningful level used of 0.05.RESULTAmong 118 respondents, 89.8% of respondents had less vitamin D intake, 89% of respondents had a high sedentary lifestyle, and 42.4% of respondents had menstrual cycle disorders. Similarly, the relationship between sedentary lifestyle and menstrual cycle disorder that has a value of p < 0.05 (P = 0.037).CONCLUSIONThis study shows there is a meaningful relationship between vitamin D intake and sedentary lifestyle with menstrual cycle disorders in adolescents.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?