Perbedaan faktor fisiologi antara pemakaian masker KN95 dan non KN95 pada komunitas sepeda usia produktif
L LATAR BELAKANGPemakaian masker merupakan salah satu cara pencegahan infeksi COVID-19. Penggunaan masker pada saat berolahraga, termasuk bersepeda, berpotensi menurunkan suplai oksigen ke dalam tubuh dan pada akhirnya dapat menyebabkan hipoksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan faktor fisiologis antara pemakaian masker KN95 dan non KN95 pada komunitas sepeda.METODEPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada anggota komunitas sepeda. Kriteria inklusi adalah berusia 15 – 64 tahun dan rutin berolahraga selama 1 tahun. Subjek yang terdiagnosis menderita penyakit jantung, asma, PPOK, pneumonia, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan narkotika golongan opioid, serta merokok dieksklusi dari penelitian. Subjek dilakukan randomisasi ke dalam kelompok intervensi (masker KN95, masker KF 94, masker kain, dan masker medis). Analisis bivariat dilakukan dengan uji t independent dengan bantuan perangkat lunak SPSS.HASILTotal terdapat 32 responden yang terlibat dalam penelitian ini dengan 50% responden masuk ke dalam kelompok masker KN95. Rerata usia subjek sebesar 34,09 ± 8,8 tahun dan sebagian besar subjek berjenis kelamin laki-laki (62,5%). Rerata heart rate, respiratory rate, dan saturasi oksigen adalah 128,53 ± 14,44 bpm, 30,94 ± 5,97 pernapasan per menit, dan 96,97 ± 0,99%, secara berurutan. Rerata heart rate pada kelompok masker KN95 lebih tinggi dibandingkan kelompok masker non KN95 (135,75 ± 11,63 bpm vs 121,31 ± 13,35 bpm; p = 0,003). Hasil yang serupa juga terjadi pada rerata respiratory rate (33,50 ± 5,59 pernapasan per menit vs 28,38 ± 5,33 pernapasan per menit; p = 0,013). Pemeriksaan saturasi oksigen mendapatkan kelompok masker non KN95 memiliki rerata saturasi oksigen yang lebih tinggi dibandingkan kelompok masker KN95 (97,38 ± 0,81% vs 96,56 ± 1,03%; p = 0,019).KESIMPULANTerdapat perbedaan heart rate, respiratory rate, dan saturasi oksigen antara pemakaian masker KN95 dan masker non KN95 pada komunitas sepeda setelah melakukan aktivitas fisik sedang.
B BACKGROUNDCOVID-19 infection may be prevented by mask wearing. However, wearing a mask during exercise, including cycling, potentially decreasing oxygen supply into the body and may result in hypoxia. This study aims to identify the difference of physiological factors between KN95 and non-KN95 masks in cycling community.METHODSThis is an experimental study on members of cycling community. Inclusion criteria including aged 15 – 64-year-old and exercise routinely for 1 year. Subjects with heart disease, asthma, COPD, pneumoniae, alcohol or drug abuse, and smoking were excluded from the study. All respondents were then randomized into intervention groups (KN95, KF95, cloth mask, and medical mask). Bivariate analysis was performed with t-independent test with SPSS.RESULTTotal 32 respondents were included in this study with 50% of them were assigned to KN95 group. Mean age was 34.09 ± 8.8-year-old and most subjects were male (62.5%). Mean heart rate, respiratory rate, and oxygen saturation were 128.53 ± 14.44 bpm, 30.94 ± 5.97 respiration per minute, and 96.97 ± 0.99%, respectively. Mean heart rate in KN95 group was higher compared to non KN95 (135.75 ± 11.63 bpm vs 121.31 ± 13.35 bpm; p = .003). Similar result was identified in mean respiratory rate (33.50 ± 5.59 respiration per minute vs 28.38 ± 5.33 respiration per minute; p = .013). Mean oxygen saturation in non KN95 was higher than KN95 group (97.38 ± 0.81% vs 96.56 ± 1.03%; p = .019).CONCLUSIONThere was a significant difference between KN95 and non KN95 mask users in terms of heart rate, respiratory rate, and oxygen saturation in cycling community after moderate physical activity.