Hubungan kekuatan kontraksi otot dengan kadar glukosa darah sewaktu pada lansia
L Lansia mengalami proses penuaan dengan ditandainyafungsi fisiologis yang mulai menurun sehingga masalah kesehatan pun mulaimuncul, salah satunya adalah diabetes melitus. Selama proses penuaan, kekuatankontraksi otot pun mulai menurun. Kekuatan otot yang mulai menurun ini dapatdipercepat penurunannya ketika seseorang menderita penyakit diabetes melitusyaitu kondisi dengan kadar glukosa darahnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuanuntuk menentukan hubungan antara kekuatan kontraksi otot dan kadar glukosasewaktu pada lansia.METODE : Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan mengikutsertakan 31 lansia. Sebuah kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasimengenai usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Pengukuran kadar glukosadarah sewaktu menggunakan Glukometer merek ACCU-Check Active,pengukuran kekuatan otot genggam tangan menggunakan Hand dynamometermerek CAMRY model EH101, dan pengukuran kekuatan ekstensor ototpunggung dan tungkai menggunakan Back & leg dynamometer merek NANKAI.Data yang diperoleh kemudian diuji normalitasnya lalu dianalisis menggunakanuji korelasi Pearson dan independent t-test dengan tingkat kemaknaan sebesar0,05.HASIL : Didapatkan hubungan yang bermakna antara kekuatan kontraksi ototdan kadar glukosa darah sewaktu pada lansia (p = 0,000). Didapatkan adanyaperbedaan yang signifikan terkait kadar glukosa darah sewaktu menurut usia danjenis kelamin pada lansia (p=000). Tidak didapatkan perbedaan yang signifikanterkait kadar glukosa darah sewaktu menurut tingkat pendidikan pada lansia (p =0.291).KESIMPULAN : Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan kontraksiotot, jenis kelamin, usia, dan kadar glukosa darah sewaktu pada lansia. Tidakdidapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan kadar glukosadarah sewaktu pada lansia
T The elderly experience an aging process marked by a declinein physiological functions so that health problems begin to appear, one of which isdiabetes mellitus. During the aging process, the strength of muscle contractionbegins to decrease. This decreased muscle strength can be accelerated when aperson suffers from diabetes mellitus.This study aims to determine therelationship between muscle contraction strength and glucose levels in the elderly.METHODS: The study used a cross sectional by involving 31 elderly people. Aquestionnaire was used to obtain information regarding age, gender, and educationlevel. Measurement of blood glucose levels while using ACCU-Check Activeglucometer, hand grip muscle strength measurement using Hand dynamometerCAMRY brand model EH101, and measurement of back and leg muscle extensorstrength using Back & leg dynamometer NANKAI brand. A Pearson correlationtest and independent t-test were used to analyse the data with a significance levelof 0.05.RESULTS: There was a significant relationship between muscle contractionstrength and blood glucose levels in the elderly (p = 0.000). There was asignificant comparison of blood glucose levels according to age and sex in theelderly (p = 000). There was no significant comparison related to blood glucoselevels according to education level in the elderly (p = 0.291).CONCLUSION: This study demonstrated that there was a significantrelationship between muscle contraction strength, gender, age, and blood glucoselevels in the elderly. There was no significant relationship between educationlevel and blood glucose levels in the elderly