Hubungan lingkar pinggang dengan kejadian osteoporosis pada wanita lansia
P Pada wanita lansia terjadi penurunan estrogen yang menyebabkan hormon paratiroid menurun dan mengakibatkan penurunan penyerapan vitamin D serta mengalami proses penuaan atau (aging process). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap salah satu penyakit metabolik yaitu osteoporosis. Salah satu faktor risiko osteoporosis adalah status gizi yang dapat dinilai melalui indeks masa tubuh serta lingkar pinggang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan lingkar pinggang dengan kejadian osteoporosis pada wanita lansia.METODEPenelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 86 wanita lansia pada bulan November-Desember 2021 di Puskesmas Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan. Pengambilan sampel menggunakan metode nonrandom sampling dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner FRAX® tool untuk osteoporosis dan pengukuran lingkar pinggang dengan pita ukur. Data dianalisis dengan uji statistik chi-square dengan nilai kemaknaan p<0,05.HASILKelompok usia terbanyak yang mengalami osteoporosis pada usia 71-90 tahun yaitu sebanyak 78,9%. Didapatkan adanya hubungan bermakna antara usia dan osteoporosis pada wanita lansia dengan nilai( p-value= 0,028). Responden yang mengalami osteoporosis dengan ukuran lingkar pinggang <80 cm didapatkan sebanyak 64,7% lebih banyak dibandingkan dengan lingkar pinggang >80 cm. Terdapat hubungan tidak bermakna antara lingkar pinggang dan osteoporosis pada wanita lansia dengan nilai (p = 0,242).KESIMPULANTerdapat hubungan bermakna usia dengan osteoporosis pada wanita lansia dan tidak adanya hubungan lingkar pinggang dengan osteoporosis pada wanita lansia
E Elderly women, there is estrogen reduction which causes parathyroid depression and results in decreased absorption of vitamin D and experiences the aging process. This leads to increased susceptibility to one of the metabolic diseases, osteoporosis. One of the risk factors for osteoporosis is nutritional status which can be assessed through bmi and waist circumference. This study determines the relationship between waist circumference and the incidence of osteoporosis in elderly women.METHODThe study used an observational study with a cross-sectional design that included 86 elderly women in November-December 2021 at the Puskesmas Mampang, South Jakarta. Sampling used nonrandom sampling method with consecutive sampling technique. Data were collected by interview using the FRAX® tool questionnaire for osteoporosis and measuring waist circumference with a measuring tape. Data were analyzed by chi-square statistical test with a significance value of p<0.05.RESULTSThe most age group experiencing osteoporosis is at the age of 71-90 years as many as 15 respondents 78.9%. There was a significant relationship between age and osteoporosis in elderly women (p-value = 0.028). Respondents who had osteoporosis with a waist circumference of <80 cm had 64.7% more than those with a waist circumference of >80 cm. There was no significant relationship between waist circumference and osteoporosis in elderly women (p = 0.242).CONCLUSIONThere is a significant relationship between age and osteoporosis in elderly women and there is no relationship between waist circumference and osteoporosis in elderly women