Pemilihan alternatif kebijakan perawatan bus transjakarta menggunakan metode Markov Chain berdasarkan nilai overall equipment rffectiveness dengan biaya perawatan terkecil di Perum Damri Sbu Busway Koridor i & viii
T Transportasi saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat dan merupakan salah satu bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. PERUM DAMRI SBU Busway Koridor I & VIII merupakan perusahaan yang bergerak dibidang transportasi publik, dimana untuk melayani masyarakat setiap harinya dibutuhkan 60 armada bus untuk beroperasi. Dikarenakan semua armada bus harus beroperasi setiap harinya, dibutuhkan perawatan – perawatan terhadap bus untuk meminimalisirkan kerusakan agar bus tetap dalam kondisi yang optimal sehingga dapat memenuhi kepuasan pengguna jasa transportasi transjakarta. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terjadi kerusakan pada komponen bus bahkan harus sampai dilakukan penggantian sebelum umur pemakaian komponen habis, namun pemilihan kebijakan yang dilakukan pada saat melakukan perawatan masih belum tepat karena hanya berdasarkan pengamatan langsung ketika terjadi kerusakan serta membuat biaya perawatan menjadi besar. Oleh karena itu, perlu dirumuskan kebijakan perawatan yang lebih efektif dilihat dari segi biaya perawatan. Penelitian dilakukan pada bus koridor VIII karena memiliki jarak tempuh yang paling jauh sehingga memungkinkan untuk terjadinya kerusakan dengan frekuensi yang lebih tinggi dari setiap busnya. Dengan menggunakan metode Markov Chain dan menghitung nilai Overall Equipment Efficiency sebagai dasar perhitungan, maka akan didapatkan probabilitas status masing-masing bus dalam kondisi status performansi baik, performansi sedang, performansi buruk, dan performansi sangat buruk. Kemudian probabilitas tersebut dikalikan dengan biaya perawatan dari masing-masing kebijakan perawatan. Terdapat 4 alternatif kebijakan perawatan, yaitu P1, P2, P3, dan P4. Alternatif kebijakan perawatan P1 adalah melakukan perawatan 2 pada status 4 dan perawatan 1 pada status 2 dan 3,Alternatif kebijakan perawatan P2 adalah melakukan perawatan 2 pada status 4 dan perawatan 1 pada status 3, Alternatif kebijakan perawatan P3 adalah melakukan perawatan 2 pada status 3 dan 4, Alternatif kebijakan perawatan P4 adalah melakukan perawatan 2 pada status 3 dan 4 dan perawatan 1 pada status 2. Alternatif kebijakan perawatan P2 terpilih untuk bus 5072, 5073, 5074, 5080, 5082, 5083, 5111, 5113, dan 5114. Kemudian alternatif kebijakan perawatan P3 terpilih untuk bus 5077, 5078, dan 5081, sementara alternatif kebijakan peratawan P4 terpilih untuk bus 5076, 5079, dan 5112. Biaya perawatan kebijakan awal sebesar Rp 1,057,691,127 sementara biaya perawatan alternatif sebesar Rp 219,482,676 sehingga terjadi penghematan biaya perawatan sebesar 79.25%.
T Transportation has grew rapidly and be one of the important aspect of people’s life nowadays. PERUM DAMRI SBU Busway Corridor I & VIII is the transportation company that fulfill public transportation needs. The company needs 60 units of bus to operate every day. Maintenance is an important thing to make sure that the entire bus operates well, as to minimize the bus components failure probability in order that buses remain in optimal conditions so as to meet the satisfaction of users of transjakarta. Based on the research, damage occurs in bus components even had to to do the replacement before the age of usage the component runs out. However the selection of the policies carried out at the time of maintenance is still not right because it is only based on direct observation when the damage occurs as well as making maintenance costs become substantial. Therefore, it is necessary to formulate a more effective maintenance policy seen in terms of maintenance costs. Research done on the bus corridor VIII because it has the most mileage so as to allow for the occurrence of the damage with a higher frequency for each bus. Using Markov Chain method and Overall Equipment Effectiveness value as the basis of calculation, it will be obtained state of the probability of each bus is in good performance conditions, moderate performance, bad performance, and very bad performance. Then the probability multiplied with maintenance costs of each maintenance policy. There are 4 alternative maintenance policy, namely P1, P2, P3, and P4. Alternative maintenance policy P1 is doing maintenance 2 on the state 4 and maintenance 1 on the state 2 and 3, alternative maintenance policy P2 is doing maintenance 2 on the state 4 and maintenance 1 on the state 3, alternative maintenance policy P3 is doing maintenance 2 on the state 3 and 4, alternative maintenance P4 is doing maintenance 2 on the state 3 and 4 and maintenance 1 on the state 2. Alternative maintenance policy P2 selected to bus 5072, 5073, 5074, 5080, 5082, 5083, 5111, 5113, and 5114. Then alternative maintenance policy P3 selected to bus 5077, 5078, and 5081, meanwhile alternative maintenance policy P4 selected to bus 5076, 5079, and 5112. The maintenance costs of early policy Rp 1,057,691,127 while the alternative maintenance costs Rp 219,482,676, so there cost savings on maintenance costs of 79.25%.