Penerapan Metode Six Sigma dalam perbaikan kualitas pada produk disc brake 1/5 di PT Braja Mukti Cakra
P PT Braja Mukti Cakra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang precision machining komponen kendaraan roda empat di Indonesia. Perusahaan memiliki kewajiban dalam memenuhi kepuasan pelanggan, terutama produk Disc Brake 1/5 sebagai produk yang menduduki posisi nomor dua terbanyak untuk diproduksi. Melihat tingginya permintaan produk tersebut, perusahaan perlu memberikan atensi tinggi terhadap kualitas produk, melihat persentase cacat yang terjadi berada di atas standar perusahaan sebesar 3%. Berdasarkan data historis perusahaan selama bulan 14 November 2019 hingga 13 Desember 2019, diperoleh rata-rata persentase cacat sebesar 5,18%. Penelitan ini menggunakan metode Six Sigma untuk memperbaiki kualitas produk sehingga dapat meminimalisir persentase cacat yang terjadi dan meningkatkan nilai sigma. Tingkat sigma produk Disc Brake 1/5 sebelum perbaikan adalah 3,72 sigma. Beberapa jenis cacat produk Disc Brake 1/5 yakni adanya step pada permukaan, terjadinya round out, over balanced, perlubangan tidak presisi, bercak pada permukaan, serta permukaan produk kasar. Penyebab kegagalan potensial berupa cacat diidentifikasi menggunakan diagram sebab-akibat sebagai dasar pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam menghitung prioritas yang perlu ditangani. Selain itu, akar permasalahan yang menyebabkan kegagalan dapat terjadi dikonstruksikan ke dalam sebuah Fault Tree Analysis (FTA) dengan masing-masing probabilitas atau kemungkinan kejadian tersebut akan kembali terulang. Probabilitas terbesar pada penyebab kegagalan berupa kesalahan operator dalam pengambilan chuck, yakni sebesar 0,313. Usulan perbaikan diberikan terhadap basic event dari penyebab kegagalan dengan probabilitas tertinggi, yang diantaranya adalah menyusun OPL spesifikasi chuck, merancang desain rak khusus penyimpanan chuck, membuat aturan peletakan chuck, dan membuat label identitas chuck. Usulan diimplementasi selama 7 hari. Hasil perolehan data selama implementasi berjalan menghasilkan nilai tingkat sigma sebesar 3,74 sigma dan persentase cacat menurun menjadi 4,17% namun masih belum dapat mencapai target perusahaan mengingat keterbatasan waktu penelitian.
P PT Braja Mukti Cakra is a company engaged in precision machining four-wheeled vehicle components in Indonesia. The company has an obligation to meet customer satisfaction, especially 1/5 Disc Brake products as the product that occupies the number two position to produce. Seeing the high demand for these products, companies need to give high attention to product quality, see the percentage of defects that occur are above the company standard of 3%. Based on historical company data from 14 November 2019 to 13 December 2019, the average percentage of defects was obtained by 5.18%. This research uses the Six Sigma method to improve product quality and minimize the percentage of defects that occur and increase the value of sigma. The sigma level of Disc Brake 1/5 before repaired is 3.72 sigma. Some types of Disc Brake 1/5 defects are : steps on the surface, round out, overbalanced, inaccurate perforation, spots on the surface, and rough product surface. The causes of potential failures in the form of defects are identified using a causal diagram as the basis for the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) approach in calculating priorities that need to be addressed. In addition, the root of the problem that caused the failure can occur is constructed into a Fault Tree Analysis (FTA) with each probability or possibility that the event will reoccur. The biggest probability of the cause of failure in the form of operator error in making chuck, which is equal to 0.313. The proposed improvement is given to the basic event of the cause of failure with the highest probability which include compiling the OPL specification of the chuck, designing a special rack design for the chuck storage, making the laying rules for the chuck, and making the chuck identity label. The proposal was implemented for 7 days. The results of data acquisition during the current implementation resulted in a sigma level value of 3.74 sigma and the percentage of defects decreased to 4.17%, but still could not reach the company's target given the limited time of the study.