Perbaikan kualitas produk tempered glass di PT. Maruni Daya Sakti
P PT. Maruni Daya Sakti merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kaca. Permasalahan yang dimiliki perusahaan yaitu persentase cacat produk tempered glass selama 3 bulan mencapai 5,19%, sedangkan toleransi cacat yang diperbolehkan oleh perusahaan 4.5%. Tujuan penelitian adalah mengurangi jumlah cacat pada produk dan memperbaikihkualitas produk. Penelitian menggunakan kerangka berpikir DMAIC, metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan metode Fault Tree Analysis (FTA). Tahap define, membuat diagram SIPOC dan identifikasi critical to quality (CTQ). Tahap measure, menentukan nilai DPMO hingga diperoleh tingkat sigma sebesar 2,5. Tahap analyze, menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan, ditemukan empat kegagalan potensial berdasarkan identifikasi FMEA dengan nilai RPN terbesar yaitu, single face yang digunakan untuk penyangga antar kaca terlepas sebesar 294, alas cutting kaca kotor sebesar 252, mesin tempered sering error sebesar 245, hasil kaca dari proses cutting miring sebesar 196. Kemudian, menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi akar penyebab kegagalan. Hasil metode FTA berdasarkan basic event yaitu daya rekat permukaan single face kurang sehingga mudah terlepas dengan probabilitas 0,23, penggunaan sapu lidi tidak dapat membersihkan sisa serpihan kaca dengan probabilitas 0,267, tidak ada rencana penjadwalan preventive maintenance untuk mesin dengan probabilitas 0,233, dan tidak ada checksheet pengecekan mata pisau mesin dengan probabilitas 0,2. Tahap control, perbaikan tersebut diimplementasikan dan diperoleh kenaikan tingkat sigma menjadi 3,07.
P PT. Maruni Daya Sakti is a company that produces various types of glass. The problem that the company has is the percentage of defects of tempered glass products for 3 months reaches 5.19%, while the tolerance of defects allowed by the company 4.5%. The purpose of research is to reduce the number of defects in products and improve product quality. Research uses the DMAIC thinking framework, the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and the Fault Tree Analysis (FTA) method. Phase define, create SIPOC diagram and identify critical to quality (CTQ). Measure, determining the DPMO value until the level of sigma is obtained at 2.5. The Analyze phase, using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method to identify the cause of failure, was found four potential failures based on FMEA identification with the largest RPN value, the single face used for The buffer between the glass irrespective of the 294, the dirty glass cutting mat of 252, the tempered machine often error of 245, the glass result of the cutting process is skewed by 196. Then, use the Fault Tree Analysis (FTA) method to identify the root cause of the failure. Results of FTA method based on basic event of adhesiveness of single face surface less so easily detached with probability 0.23, the use of broom can not clean residual glass debris with probability 0.267, no scheduling plan Preventive maintenance for the engine with a probability of 0.233, and no checksheet checking the blade of the machine with a probability of 0.2. Stage control, the repair is implemented and obtained the level increase sigma to 3.07.