Perancangan hotel resort dengan pendekatan arsitektur neo vernakular di Pantai Kuta Bali
P Pada Perancangan Hotel Resort ini, pendekatan yang digunakan adalah teori pemrograman mengenai faktor non-fisik oleh Robert G. Hershberger Ph.D., FAIA, dan teori mengenai fisik arsitektural menurut Kathryn H. Anthony. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisa faktor-faktor non fisik yang nantinya akan berpengaruh pada hal-hal fisik dalam perancangan. Penerapan konsep neo-vernakular pada rancangan hotel resort di Kuta ini diaplikasikan pada bentuk massa bangunan, zonasi, material, dan struktur. Bentuk dasar massa bangunan berbentuk persegi, sesuai dengan bentuk dasar bangunan vernakular Bali. Zona kegiatan menggunakan konsep sanga mandala yang mengatur pola zona kegiatan sesuai dengan vernakular Bali. Zona utama terdapat Pura sebagai tempat ibadah, area madya untuk kegiatan menginap dan rekreasi, dan area nista untuk kegiatan servis dan akses keluar masuk tapak. Material yang digunakan merupakan material-material modern yang ramah lingkungan seperti batu palimanan, kayu ulin, dan atap sirap.
T The design approach of this resort hotel is using theories such as non physical program by Robert G. Hershberger Ph.D., FAIA., and physical architecture by Kathryn H. Anthony. The method done is combining the physical and non physical factors which affected to the architectural design. The implementation of neo-vernacular concept at resort hotel in Kuta will carry out in building mass, layout, zoning, materials, and structure. The base of the building mass is rectangular according to Balinese vernacular concept. The activity zone will use Sanga Mandala concept which have arrangement for activity. The main zone is Pura as worship activity, madya for living and recreation, and nista for access and service area. Materials will be using eco-modern material such as palimanan stone, ulin wood, and sirap roof.