Hubungan paritas dengan postpartum blues pada wanita tingkat pendidikan rendah
L LATAR BELAKANG Sejak akhir abad ke-19, kejadian postpartum blues merupakan fenomena yang sering terjadipada hari-hari pertama postpartum. Menurut World Health Organisation (WHO), ibu yangmengalami postpartum blues akan mengalami beberapa gejala seperti mood yang tidak stabil,rasa ingin menangis, dan gangguan tidur.(1) Postpartum blues dikategorikan sebagai sindromgangguan mental ringan, oleh sebab itu sering diabaikan dan tidak dihiraukan sehingga tidakterdiagnosis dengan cepat dan tepat. Postpartum blues akan berkembang menjadi postpartumdepression jika tidak segera ditangani.(2) Hasil penelitian Wulansari, di dapatkan bahwavariabel yang mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya postpartum bluesadalah paritas, proses persalinan, tingkat pendidikan, dan usia.(3) Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan paritas dengan postpartum blues pada wanita tingkat pendidikanrendah. METODE Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Responden yang berpartisipasi dalampenelitian ini berjumlah 110 responden. Data didapat dengan melakukan wawancara danmenggunakan kuisioner EPDS. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober2018. Uji Chi-square dilakukan untuk analisa data dengan batas kemaknaan <0,05.HASILUsia terbanyak yaitu usia dengan rentang antara 21 sampai 35 tahun sebanyak 75 responden(68,2%). Responden yang mengalami postpartum blues sebanyak 43 orang (39,1%).Karakteristik paritas diperoleh kategori primipara sebanyak 67 orang (60,9%), sedangkankategori multipara sebanyak 43 orang (39,1%). Pada analisis statistik dengan uji Chi Squaremenunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan postpartum bluespada wanita tingkat pendidikan rendah dengan nilai p=0,000. KESIMPULAN hubungan yang bermakna antara paritas dengan postpartum blues pada wanita tingkatpendidikan rendah.
B BACKGROUND Since end of the 19th century, the incidence of postpartum blues is a phenomenon that oftenoccurs in the first days of postpartum. According to the World Health Organization (WHO),mothers who experience postpartum blues will experience several symptoms such as anunstable mood, a sense of crying, and sleep disorders.(1) Postpartum blues are categorized asmild mental disorders syndrome, therefore they are often underestimated and ignored so theyare not diagnosed quickly and precisely. Postpartum blues will be postpartum depression ifnot addressed immediately.(2) The results of Wulansari's research, found that variables thathave an influence on the likelihood of postpartum blues are parity, labor, education level, andage.(3) This study aims to determine the relationship between parity and postpartum bluesamong women with low education levels. METHODS This study uses a cross-sectional method. Respondents who participated in this study amounted to 110 respondents. Data was obtained by conducting interviews and using the EPDS questionnaire. The study was conducted from September to October 2018. The Chisquaretest was conducted to analyze data with a significance limit of <0.05. RESULTS The highest age is age with susceptibility between 21 to 35 years old as many as 75respondents (68.2%). Respondents who experienced post partum blues were 43 people(39.1%). In the statistical analysis with Chi Square test showed a significant relationshipbetween parity and postpartum blues in women with low education level with a value of p =0,000. CONCLUSION A significant relationship between parity and postpartum blues among low education woman.