DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan optimasi sumur gas lift dgn mendesain ulang pd sumur DA-011

5.0


Oleh : Dinda Amalia Ramadhanty

Info Katalog

Nomor Panggil : 1555/TP/2023

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Djoko Sulistyanto

Pembimbing 2 : R. Hari K. Oetomo.

Subyek : Oil wells--Gas lift

Kata Kunci : artificial lift, gas injection, gas lift, redesign.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STP_071001800135_HALAMAN-JUDUL.pdf 15
2. 2023_TA_STP_071001800135_Pengesahan.pdf 4
3. 2023_TA_STP_071001800135_BAB-1_PENDAHULUAN.pdf 3
4. 2023_TA_STP_071001800135_BAB-2_TINJAUAN-LITERATUR.pdf 8
5. 2023_TA_STP_071001800135_BAB-3_KERANGKA-KONSEP.pdf 6
6. 2023_TA_STP_071001800135_BAB-4_METODE.pdf 22
7. 2023_TA_STP_071001800135_BAB-5_KESIMPULAN.pdf 3
8. 2023_TA_STP_071001800135_DAFTAR-PUSTAKA.pdf 1
9. 2023_TA_STP_071001800135_LAMPIRAN.pdf 27

S Sumur DA-011 merupakan sumur yang menggunakan pengangkatan buatanatau artificial lift berjenis gas lift. Prinsip kerjanya mengangkat suatu fluida kepermukaan dengan cara menginjeksikan gas bertekanan tinggi. Diketahui bahwajenis gas lift pada sumur DA-011 adalah jenis continuous gas lift. Continuous gaslift ini menginjeksikan gas dengan cara terus menerus, mengangkat fluida kepermukaan. Terdapat beberapa permasalahan yang sering terjadi dalampengoperasian sumur gas lift. Salah satu permasalahan yang terjadi pada sumurDA-011 ialah kebocoran valve yang terpasang. Kebocoran valve tersebut ditandaidengan titik injeksi sumur DA-011 berada pada gas lift valve ke-1 yang seharusnyaberoperasi pada valve ke-7 digambarkan dari suatu grafik hasil pressure traversesurvey. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi dan analisa kondisi sumur DA-011sebelum dilakukan desain ulang untuk mengganti valve yang terpasangsebelumnya. Desain ulang dilakukan menggunakan bantuan spreadsheet. Bertujuanmendapatkan laju gas injeksi, letak kedalaman masing-masing valves, danmengetahui titik injeksi yang optimum. Desain ulang menggunakan bantuanspreadsheet, dilakukan tidak jauh berbeda dengan mendesain ulang gas lift secaramanual.Selain itu, pada penelitian sumur DA-011 digunakan suatu alat bantu softwareyaitu software pipesim. Software pipesim digunakan dalam mengevaluasi kembalikondisi sumur DA-011 dari data aktual sumur yang mengalami kebocoran valve.Lalu, setelah evaluasi sumur dilakukannya suatu analisa kondisi sumurmenggunakan Gas Lift Performance Curve (GLPC) untuk mengetahui laju gasinjeksi dari valve yang terpasang. Setelah melakukan analisa sumur DA-011,dilakukannya desain gas lift menggunakan software pipesim sebagai perbandingandesain gas lift menggunakan spreadsheet. Namun, sebelum dilakukannya suatudesain ulang gas lift pada software pipesim. Analisa dilakukan dalam mencarikorelasi yang cocok atau mendekati dengan data survey. Setalah dilakukanmatching korelasi, korelasi yang paling mendekati dengan data survey adalahkorelasi beggs and brill original. Penentuan korelasi ini dilakukan agar dalammendesain gas lift valve menghasilkan desain dan hasil desain yang akurat. Saatterjadi kebocoran valve, sumur DA-011 menginjeksikan gas sebesar 0,418 mmscfdmenghasilkan laju produksi sebesar 247 blpd dan laju produksi minyak sebesar 9,88bopd. Sedangkan saat optimasi sumur, sumur tersebut dapat menginjeksikan gassebesar 0,95 mmscfd menghasilkan laju produksi sebesar 1900 blpd dan lajuproduksi minyak sebesar 76 bopd pada desain ulang menggunakan spreadsheet. Sedangkan, saat mendesain ulang menggunakan software pipesim, sumur DA-011dapat menginjeksikan gas dengan injeksi optimum sebesar 0,8 mmscfdmenghasilkan laju produksi sebesar 462 blpd dengan laju produksi minyak sebesar18 bopd.Perbandingan antara desain spreadsheet dengan desain pipesim dalamoptimasi gas lift ialah dengan desain spreadsheet memperoleh 4 unloading valvedan 1 operating valve. Kondisi dimana kedalaman operation valve terletak padakedalaman 3922 ft. Sedangkan, dengan desain software pipesim memperoleh 3unloading valve dan 1 operating valve terletak pada kedalaman 3088 ft. Perbedaandesain tersebut disebabkan karena adanya perbedaan penggunaan parameterpressure traverse desain spreadsheet dengan parameter desain pipesim yang lebihakurat, seperti nilai water cut, nilai laju alir liquid, nilai specific gravity oil sumur.Setelah masing-masing desain didapatkan hasil jumlah valve optimum, dilakukananalisa kembali pada software pipesim dengan masing-masing kedalaman padaoperating valve untuk menentukan nilai laju gas injeksi dan laju alir minyak yangoptimum dengan hasil yang dibahas sebelumnya.

T The DA-011 well is a well that operates using a gas lift artificial lift. Theprinciple is to lift a fluid to the surface by injecting high-pressure gas. It isrecognized that the type of gas lift in the DA-011 well is the continuous gas liftmethod. This continuous gas lift injects gas in a continuous method, lifting the fluidto the surface. There are several problems that often occur in the operation of gaslift wells. One of the problems that occurs in the DA-011 well is the installed valveleak. The valve leakage is characterized by the DA-011 well injection point beingat the 1st gas lift valve which should operate at the 7th valve as shown by a graphof the pressure traverse survey results. Thus, it is necessary to evaluate and analyzethe condition of the DA-011 well before redesigning to replace the previouslyinstalled valve. The redesign was carried out using spreadsheet tools. It aims toobtain the injection gas rate, the depth location of each valve, and determine theoptimum injection point. Redesign using spreadsheet assistance is not muchdifferent from redesigning the gas lift manually.In addition, the DA-011 well research used a software tool, pipesim software.Pipesim software is used in re-evaluating the condition of the DA-011 well from theactual data of the well experiencing valve leakage. Then, after evaluating the well,an analysis of the well condition is carried out using the Gas Lift PerformanceCurve (GLPC) to determine the injection gas rate of the installed valve. Afteranalyzing the DA-011 well, a gas lift design was designed using pipesim softwareas a comparison to the gas lift design using a spreadsheet. However, before doinga gas lift redesign in pipesim software. Analysis is performed in search of acorrelation that matches or is close to the survey data. After matching thecorrelation, the correlation closest to the survey data is the original beggs and brillcorrelation. Determination of this correlation is carried out so that the design ofthe gas lift valve produces accurate design and design results. During the valveleakage, the DA-011 well injected 0.418 mmscfd of gas resulting in a productionrate of 247 blpd and an oil production rate of 9.88 bopd. Meanwhile, during welloptimization, the well can inject gas at 0.95 mmscfd resulting in a production rateof 1900 blpd and an oil production rate of 76 bopd in the redesign using aspreadsheet. Meanwhile, when redesigning using pipesim software, the DA-011well can inject gas with an optimum injection of 0.8 mmscfd resulting in aproduction rate of 462 blpd with an oil production rate of 18 bopd.The comparison between spreadsheet design and pipesim design in gas liftoptimization is that the spreadsheet design produces 4 unloading valves and 1operating valve. Conditions where the depth of the operation valve is located at adepth of 3922 ft. Meanwhile, the pipesim software design produces 3 unloading valves and 1 operating valve located at a depth of 3088 ft. The difference in designis due to the difference in the use of spreadsheet design pressure traverseparameters with more accurate pipesim design parameters, such as water cutvalue, liquid flow rate value, well oil specific gravity value. After each designobtained the results of the optimum number of valves, the pipesim software wasanalyzed again with each depth at the operating valve to determine the value of theinjection gas rate and the optimum oil flow rate with the results discussed before

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?