DETAIL KOLEKSI

Perencanaan gas lift untuk pengembangan sumur X-1 dan X-2

1.0


Oleh : M. Ari Arzami

Info Katalog

Nomor Panggil : 2007/TP/2013

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Sri Wahyuni

Subyek : Well Drilling

Kata Kunci : artificial lift, formation fluids, wells, planning, gas injection

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_TM_07108101_8.pdf
2. 2013_TA_TM_07108101_7.pdf
3. 2013_TA_TM_07108101_6.pdf
4. 2013_TA_TM_07108101_5.pdf
5. 2013_TA_TM_07108101_4.pdf
6. 2013_TA_TM_07108101_3.pdf
7. 2013_TA_TM_07108101_2.pdf
8. 2013_TA_TM_07108101_1.pdf

M Metode pengangkatan buatan digunakan untuk memproduksikan kembali sumur yang sudah tidak mampu lagi mengalirkan fluida formasi secara alamiah. Hal ini dimungkinkan terjadi karena melemahnya tekanan reservoir sehingga tidak cukup kuat untuk mendorong fluida hingga ke permukaan. Salah satu dari metode artificial lift adalah gas lift. Secara umum, prinsip kerja dari gas lift adalah menaikkan besaran GLR (Gas Liquid Ratio) untuk menurunkan densitas fluida di dalam tubing dengan cara menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dalam tubing melalui katup – katup (valve) yang telah diset pada kedalaman dan tekanan tertentu. Dengan peningkatan besaran GLR dan menurunnya densitas fluida di dalam tubing maka akan juga menurunkan tekanan hidrostatik dari kolom fluida di dalam tubing sehingga tekanan reservoir akan dapat mendorong fluida ke permukaan. Kegiatan desain sumur gas lift dilakukan pada saat sumur sudah tidak lagi mampu mengangkat fluida hingga ke permukaan, pemasangan gas lift sudah dapat dilakukan karena perencanaan letak katup – katup gas lift sudah direncanakan dari awal komplesi sumur. Sumur yang menjadi objek penelitian adalah sumur X-1 dan X-2 pada Lapangan Udang. Untuk perencanaan pengembangannya akan dilakukan pembuatan IPR terlebih dahulu untuk mengetahui performa produksi sumur, lalu dibuat sensitivitas dengan water cut untuk mengetahui kapan diperlukannya penggunaan gas lift, dalam hal ini untuk sumur X-1 sebesar 87 % dan untuk sumur X-2 sebesar 91 %. Untuk penggunaan besar data injeksi gas lift di akukanlah sensitivitas water cut dalam grafik antara injeksi gas lift dengan rate yang dihasilkan. Hasil yang didapat untuk sumur X-1 besar gas injeksi sebesar 0,7 mmscf/d dan besar di sumur X-2 sebesar 0.84 mmscf/d. Setelah mendapat besar water cut dan besar gas injeksinya, dilakukan running desain gas lift dengan menggunaan software wellflo, untuk sumur X-1 di dapat banyak nya valve gas lift yang dipakai sebanyak 5 valve dan untuk sumur X-2 di dapat banyaknya valve sebanyak 5 valve.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?