DETAIL KOLEKSI

Kekambuhan asma pada wanita dan berbagai faktor yang mempengaruhinya


Oleh : Andriani Litanto

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1692

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Kartini

Subyek : Asthma;Recurrence

Kata Kunci : recurrence, asthma, female, gender

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SKD_0301600012_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_SKD_0301600012_Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_SKD_0301600012_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_SKD_0301600012_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf
5. 2020_TA_SKD_0301600012_Bab-3_Pembahasan.pdf
6. 2020_TA_SKD_0301600012_Bab-4_Kesimpulan.pdf
7. 2020_TA_SKD_0301600012_Daftar-Pustaka.pdf

A Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada jalan napas yang dapat menyebabkanpeningkatan respon jalan napas yang ditandai dengan mengi, sulit bernapas, dadaterasa berat (dada sesak) dan batuk, terutama terjadi pada malam hari atau menjelangpagi. Asma yang tidak bisa terkontrol bisa menyebabkan kematian. Asma tidak bisadisembuhkan, kalaupun sembuh hanya gejalanya saja yang hilang. Setelah pubertas,asma menjadi lebih umum dan parah pada wanita, dan paling tinggi pada wanitadengan menarche dini atau dengan kehamilan multipel, menunjukkan peran hormonseks dalam genesis asma. Namun, dampak hormon seks pada patofisiologi asmadikacaukan oleh dan sulit dibedakan dari usia, obesitas, atopi, dan paparan lingkunganterkait gender lainnya. Mekanisme yang mendasari perbedaan gender dalamprevalensi asma masih diselidiki tetapi sebagian besar merujuk pada perbedaanhormon dan perbedaan dalam kapasitas paru-paru. Setelah pubertas, asma menjadilebih umum dan parah pada wanita. Ada bukti kuat yang mendukung efek genderpada kejadian dan tingkat keparahan asma. Banyak studi epidemiologis menunjukkanbahwa wanita berisiko lebih tinggi terkena asma awitan dewasa dan juga menderitapenyakit yang lebih parah daripada pria. Perbedaan gender ini tampaknya merupakanproduk dari perbedaan biologis dan perbedaan sosiokultural serta lingkungan.Perbedaan biologis terkait jenis kelamin termasuk faktor genetik, dan paru.METODEPenelusuran kepustakaan dilakukan melalui Google Scholar dan metode Basis dataPubMed yang membahas tentang asma, faktor-faktor resiko asma, wanita, hormonseks pada wanita, jenis kelamin. Kepustakaan diambil dari Jurnal yang membahasmengenai kekambuhan asma pada wanita dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.KESIMPULANStudi epidemiologis menunjukkan bahwa wanita berisiko lebih tinggi terkena asmaawitan dewasa dan juga menderita penyakit yang lebih parah daripada pria. Perbedaangender ini tampaknya merupakan produk dari perbedaan biologis dan perbedaansosiokultural serta lingkungan. Perbedaan biologis terkait jenis kelamin termasukfaktor genetik, dan paru.

A Asthma is a chronic inflammatory disorder in the airway that cause an increase inairway hyperresponsiveness characterized by wheezing, difficulty breathing, chestfeeling heavy (tightness of the chest) and coughing, especially occurring at night orearly morning. Asthma that can not be controlled can cause asthma death can not becured, even if only the symptoms are cured which is lost. After puberty, asthmabecomes more common and severe in women, and is highest in women with earlymenarche or with multiple pregnancies, showing the role of sex hormones in thegenesis of asthma. However, the effects of sex hormones on the pathophysiology ofasthma are confused by and difficult to distinguish from age, obesity, atopy, and othergender-related environmental exposures. The mechanisms underlying genderdifferences in asthma prevalence are still being investigated but mostly refer tohormonal differences and differences in lung capacity. After puberty, asthma becomesmore common and severe in women. There is strong evidence supporting the effectsof gender on the incidence and severity of asthma. Many epidemiological studiesshow that women have a higher risk of developing adult onset asthma and also sufferfrom more severe illnesses than men. Biological gender differences including geneticfactors and lung.MethodLiterature search was carried out via Google Scholar and public database methodsthat discuss asthma, asthma risk factors, female, gender Literature search had beenreviewed from journal about recurrence of asthma in women and various factors thatinfluence it.ConclusionMany epidemiological studies show women are at higher risk as adult onset asthmaand also suffer from more severe illnesses than men. Biological gender differencesincluding genetic factors and lung.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?