Hubungan antara determinan fisik, status gizi dengan kejadian stretch mark pada remaja usia 17-25 tahun
O Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan rangka dan fisik, sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Kasusnya yang meningkat setiap tahun sudah menjadi masalah yang kompleks. Obesitas dapat menimbulkan komplikasi di kulit, yang salah satunya adalah stretch mark. Stretch Mark, atau dalam istilah medis dikenal dengan Striae Distensae, adalah salah satu jenis lesi dalam bidang dermatologi yang paling sering terjadi. Stretch Mark bukan penyakit yang membahayakan, tapi dapat menyebabkan masalah kosmetik dan psikis pada orang yang memilikinya.METODEPenelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive non-probability sampling di RW 16 Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara pada bulan November 2018 sampai Januari 2019. Jumlah sampel sebanyak 104 orang. Pengambilan data menggunakan hasil dari penghitungan IMT dan pemeriksaan fisik. Analisis data menggunakan program SPSS 25 for windows dengan uji Chi-Square.HASILHasil analisis hubungan antara status gizi dengan kejadian Stretch Mark pada remaja berusia 17-25 tahun, didapatkan bahwa sampel yang memiliki Indeks Massa Tubuh > 22,9 mengalami Stretch Mark sebanyak 100% dan sampel yang memiliki Indeks Massa Tubuh < 22,9 mengalami Stretch Mark. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan Stretch Mark pada remaja berusia 17-25 tahun dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).KESIMPULANDapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian Stretch Mark pada remaja berusia 17-25 tahu
O Obesity is an increase in body weight beyond the body’s structure and physical needs, as a result of excessive fat accumulation in the body. Obesity cases increases every year and has become a major problem. Besides causing complications such as heart disease or diabetes mellitus, obesity can cause complications in the skin, one of which is stretch marks. Stretch marks, or in medical terms known as Striae Distensae, is one of the most common types of lesions in the field of dermatology. Stretch Mark is not a dangerous disease, but can cause cosmetic and psychological inconveniences.METHODSThis is a cross-sectional observational study done on 104 people. Data collection was done by simple random sampling in RW 16 Kampung Rawa Bambu, Harapan Jaya Village, North Bekasi Sub-District from November 2018 to January 2019. Data was collected using the results of BMI calculation and physical examination. Data analysis was done using the SPSS 21 for windows program with the Chi-Square test.RESULTSThe results of the analysis of the relationship between nutritional status and the incidence of Stretch Marks in adolescents aged 117-25 years was that samples with a Body Mass Index of >22.9 resulted in 100% Stretch Marks and samples with a Body Mass Index of <22.9 resulted in Stretch Marks. The results shows that there is a relationship between nutritional status and Stretch Marks in adolescents aged 17-25 years with a value of p = 0.000 (p <0.05).CONCLUSIONSIt can be concluded that there is a significant relationship between nutritional status and the incidence of Stretch Marks in adolescents aged 17-25 years.