Kajian korelasi kualitas massa batuan dengan jenis alterasi hidrotermal pada lereng road 10 dan cell N-0 site bakan PT.J Resources Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
P Penelitian terletak di sepanjang lereng Road 10 dan Cell N-O, site Bakan,PT J Resources Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Lereng di lokasi penelitian merupakan lereng buatan alat mekanis dan bersifat heterogen karena adanyaalterasi hidrotermal yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikualitas massa batuan pada tiap jenis alterasi dan mengetahui sejauh manakeberadaan alterasi hidrotermal berpengaruh terhadap kualitas suatu massabatuan. Penelitian dilakukan dengan metode window mapping. Hasil pemetaanterbagi menjadi 44 segmen, sepanjang 450 meter. Terdapat 3 jenis alterasihidrotermal yang ditemukan di lokasi penelitian: argilic, advanced argilic, dansilicic. Hasil klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating (RMR) pada setiapsegmen menunjukkan alterasi argilic memiliki persentase distribusi kelas batuanyang terburuk yaitu kelas III, diikuti advanced argilic, dan silicic memilikipersentase kelas batuan terbaik dengan kelas II. Hal ini disebabkan karena alterasiargilic didominasi oleh mineral lempung sehingga parameter RMR seperti UCS,kekasaran kekar, dan isian kekar memiliki bobot yang kecil. Berbeda dengansilicic yang dominan mineral kuarsa seperti kuarsa dan kalsedon. Hasil klasifikasiSlope Mass Rating (SMR) menunjukkan alterasi argilic memiliki tingkatkestabilan sebagian stabil, dan tingkat kestabilan silicic stabil. Hal ini kemudiandibuktikan melalui analisis kinematik menggunakan perangkat lunak Dips v5.1,dimana pada kondisi yang sama, alterasi argilic dengan nilai sudut geser dalamyang lebih rendah dari silicic relatif lebih rawan terhadap potensi longsoran. Sudutgeser dalam dipengaruhi oleh UCS, GSI, mi value, disturbance factor, unit weightdimana sebagian besar parameter tersebut dipengaruhi oleh jenis alterasihidrotermal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, perubahan komposisi mineralpenyusun pada batuan karena keberadaan alterasi hidrotermal berpengaruhterhadap kualitas massa batuan, kestabilan lereng dan kekuatan massa batuanyang diwakilkan oleh nilai sudut geser dalam.
T The study is located along the slopes of Road 10 and Cell N-O, Bakan site,PT J Resources Bolaang Mongondow, North Sulawesi. Slopes at the study site areartificial slopes made by mechanical equipment and are heterogeneous due tointensive hydrothermal alteration. This study aims to determine the quality of rockmass in each type of alteration and determine the extent to which the presence ofhydrothermal alteration affects the quality of a rock mass. The research wascarried out with the window mapping method. The mapping results are dividedinto 44 segments, along 450 meters. There are 3 types of hydrothermal alterationsfound at the study site: argilic, advanced argilic, and silicic. The result of RockMass Rating (RMR) rock mass classification in each segment shows argilicalteration has the worst percentage of rock class distribution, namely class III,followed by advanced argilic, and silicic has the best percentage of rock classwith class II. This is because argilic alteration is dominated by clay minerals suchas smectite and montmorillonite, so that RMR parameters such as UCS, jointroughness, and infillings have small value. Unlike the silicic, it has dominantquartz minerals such as quartz and chalcedony. The results of the classification ofSlope Mass Rating (SMR) show argilic alteration has a partially stable stabilitylevel, and silicic has stable stability level. This phenomenon is then proventhrough kinematic analysis using Dips v5.1 software, where in the sameconditions, argilic alteration with lower friction angle than silicic is relativelymore vulnerable to potential avalanches. The friction angle are influenced byUCS, GSI, mi value, disturbance factor, unit weight where most of theseparameters are influenced by the type of hydrothermal alteration. The conclusionof this study is, changes in the composition of the minerals in rocks caused by thepresence of hydrothermal alteration affects the quality of rock mass and rockmass strength represented by the value of friction angle..