Evaluasi bottom hole assembly pada pemboran berarah sumur "xxx-01", "xxx-02" dan "xxx-03" di lapangan "a" di Kalimantan Timur
S Sumur “XXX-01†adalah sumur pengembangan yang dibor dengan menggunakan metoda pemboran berarah. Inklinasi maksimal yang direncanakan adalah sebesar 20° dengan azimuth 142,05°, Horizontal Displacement sebesar 376,17 m dan kedalaman akhir (TD) berada pada kedalaman 1283 mMD / 1221 mTVD. Sumur “XXX†berada di Lapangan “Aâ€, yang berlokasi sekitar 30 km sebelah Tenggara Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Reservoir sumur “XXX†terletak dibawah Sungai Mahakam, yang terdapat pada Formasi Balikpapan. Selama operasi pemboran sumur “XXX-01†telah terjadi dua kali masalah penyimpangan pada lintasan pemboran aktual. Penyimpangan yang pertama terjadi pada interval kedalaman 496 mMD sampai dengan kedalaman 794 mMD dan penyimpangan yang kedua terjadi pada interval kedalaman 1007 mMD sampai dengan kedalaman 1283 mMD. Oleh sebab itu, diperlukan biaya dan waktu tambahan untuk mengembalikan lintasan pemboran kembali ke pola lintasan yang direncanakan untuk dapat mencapai target. Dalam penelitian ini, penyebab terjadinya penyimpangan akan dievaluasi dan dibandingkan dengan 2 sumur pembanding, yaitu sumur “XXX-02†dan sumur “XXX-03â€. Penyimpangan tersebut terjadi karena susunan BHA yang kurang tepat, drilling parameter, atau faktor geologis Diharapkan dari evaluasi ini akan didapatkan susunan BHA terbaik yang dapat digunakan pada operasi pemboran selanjutnya di Lapangan “A†dan dapat dijadikan susunan BHA acuan untuk sumur pemboran berarah di Lapangan “Aâ€.
“XXX-01†well is a development wells that drilled with “J†type directional drilling method. The maximum inclination planned is 20° with 142.05° azimuth, Horizontal Displacement is 376.17 m and the Total depth at 1283 mMD / 1221 mTVD. “XXX†well is in the “A†field, which is located approximately 30 km southeastern of Samarinda city, East Kalimantan province. The reservoir of “XXX-01†well is located under the Mahakam River, which is in Balikpapan Formation. During the “XXX-01†well drilling operation there are twice deviation problem had been encountered. The first deviation occured at interval 496 mMD to 794 mMD and the second deviations occured at 1007 mMD to 1283 mMD. Due to that problem more additional time and cost is required to restore the trajectory back to the original plan and to achieve the target. In this study, the cause of such deviations will be analyzed and compared with 2 other offset wells, which is “XXX-02†well and “XXX-03†well. The deviations were occured because of the improper BHA configuration, drilling parameters, or the geological factor. The purpose of this analysis is to find out the best BHA configuration that can be used in the next drilling operation in “A†field, which is can be recommended as a standard BHA configuration for drilling directional well at “A†field