Studi laboratorium pengaruh berbagai temperatur dan kontaminasi air formasi pada temperatur tinggi terhadap sifat rheologi lumpur berbahan dasar air tawar.
D Di dalam membor suatu formasi, sebenarnya selalu diinginkan pencapaian kedalaman akhir dengan aman, cepat dan tanpa kendala. Kegiatan operasi pemboran merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepas dari suatu kegiatan produksi sumur. Sehingga tujuan dari kegiatan pemboran tidak hanya melakukan pemboran secara aman dan efisien, tetapi juga menjaga sumur untuk dapat berproduksi dengan baik. Keberhasilan suatu pekerjaan pemboran sumur yang melalui berbagai macam lapisan batuan sangat bergantung pada perencanaan program pemborannya. Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting dalam suatu pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada lumpur ini. Untuk itu sifat-sifat lumpur itu harus diatur sesuai dengan kondisi formasi yang akan dibor dan kondisi alat yang akan digunakan. Disamping itu dalam operasi pemboran tidak terlepas dari tercampurnya material-material yang merugikan. Untuk menjaga sifat fisik lumpur yang akan digunakan, harus diketahui jenis formasi yang akan ditembus. Masalah yang timbul saat pemboran pada sumur-sumur pendahulunya menjadi hal penting untuk dikaji. Dari hasil percobaan yang dilakukan di laboratorium, didapatkan komposisi Lumpur B3 yang merupakan lumpur yang baik digunakan dan memenuhi standar optimum lumpur pemboran bila terkontaminasi air formasi yaitu pada temperatur tinggi 230oF untuk Lumpur B3, didapatkan densitas sebesar 11 ppg, Plastic Viscosity sebesar 14 cp, Yield Point sebesar 19 lb/100ft2, Gel Strength 10 detik sebesar 6 lb/100ft2, Gel Strength 10 menit sebesar 15 lb/100ft2, Laju Tapisan sebesar 6 cc/30 menit, Mud Cake sebesar 1,3 mm, dan pH Filtrate sebesar 10.
I In drilling a formation, the actual achievement of the desired final depth is always safely, quickly and without obstacles. Drilling operations are activities that can not be separated from a production well. So the purpose of drilling activities not only to drill safely and efficiently, but also keep a well to be able to produce well. The success of a work of drilling wells through various layers of rock are very dependent on its drilling program planning. Drilling mud is an important factor in the drilling. Drilling speed, efficiency, safety and cost of drilling mud is very dependent on this. To the properties of the sludge must be disposed of in accordance with the conditions of the formation to be drilled and the condition of equipment to be used. Besides, the drilling operation can not be separated from the mixing of materials harmful. To maintain the physical properties of sludge to be used, should know the type of formation to be penetrated. Problems arise when drilling wells predecessor becomes important to be studied. From the results of experiments in the laboratory, Mud composition B3 is a good composition mud to be used and has optimum standards when the drilling mud contaminated by water formation at high temperature 230oF for Mud B3 that is density at 11 ppg , Plastic Viscosity at 14 cp , Yield Point at 19 lb / 100ft2, Gel Strength 10 seconds at 6 lb / 100ft2, Gel Strength 10 minutes at 15 lb / 100ft2, strainer rate of 6 cc / 30 min , Mud Cake at 1.3 mm , and the pH of the filtrate at 10 .