Analisis pemilihan lokasi bendung menggunakan Metode Zero One
E Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap manusia, akan tetapi beberapa daerah di Indonesia ada yang belum bisa tercukupi kebutuhan listrik masyarakatnya, salah satunya di Pasaman, Sumatera Barat. Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) berupa aliran sungai bisa menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat dengan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Batang (sungai) Sumpur, Pasaman, Sumatera Barat. Pembangunan PLTM tidak terlepas dari pembangunan bendungnya, untuk itu diperlukan pemilihan lokasi bendung yang sesuai. Ada 2 alternatif lokasi di Batang Sumpur yang berpotensi dapat dibangun bendung, yaitu pada sungai asli dan sodetan. Pemilihan lokasi bendung ini didasarkan pada 6 aspek yang telah disesuaikan untuk bendung PLTM dari 11 aspek yang ada dalam Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (Head Works) KP02 oleh Kementrian PUPR. Aspek yang dianalisis adalah topografi, hidraulik, regime sungai, pembebasan lahan, metode pelaksanaan konstruksi, dan biaya pembangunan. Berdasarkan hasil analisis aspek-aspek tersebut dan pemilihan lokasi bendung menggunakan metode zero one, maka alternatif yang dipilih adalah alternatif bendung dibangun pada sodetan.
E Electrical energy is one of the most important needs for every human being, however there are several areas in Indonesia that have not been able to fulfill the electricity needs , one of which is in Pasaman, West Sumatra. Utilization of natural resources in the form of river flow can be a solution to meet the electricity needs of the community by building a Minihydro Power Plant (PLTM) in Batang (river) Sumpur, Pasaman, West Sumatra. The construction of a PLTM cannot be separated from the construction of the weir, therefore it is necessary to select an appropriate weir location. There are 2 alternative locations in Batang Sumpur that have the potential to build a weir, the original river and “the sodetanâ€. The selection of the location of this weir is based on 6 aspects that have been adjusted for the PLTM weir from 11 aspects contained in Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (Head Works) KP02 by the Ministry of PUPR. The aspects analyzed are topography, hydraulics, river regimes, land acquisition, construction implementation methods, and development costs. Based on the analysis of these aspects and the selection of the weir location using the zero one method, the alternative chosen is the alternative weir built on “sodetanâ€.