DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium pengaruh konsentrasi surfaktan dan salinitas air formasi terhadap peningkatan perolehan minyak


Oleh : Paulus Esau Yance Wanggai

Info Katalog

Subyek : Salinity

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : JAkarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Sugiatmo Kasmungin

Pembimbing 2 : Kartika F. Hartono

Kata Kunci : salinity, concentration, IFT, recovery factor (RF)

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TS_MTP_171130014_Halaman-judul.pdf 19
2. 2015_TS_MTP_171130014_Lembar-pengesahan.pdf 3
3. 2015_TS_MTP_171130014_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2015_TS_MTP_171130014_Bab-2_Kajian-pustaka.pdf 93
5. 2015_TS_MTP_171130014_Bab-3_Metodologi-penelitian.pdf 45
6. 2015_TS_MTP_171130014_Bab-4_Hasil-dan-pembahasan.pdf 102
7. 2015_TS_MTP_171130014_Bab-5_Kesimpulan-dan-saran.pdf 2
8. 2015_TS_MTP_171130014_Daftar-pustaka.pdf 4
9. 2015_TS_MTP_171130014_Lampiran.pdf 180

P Proses EOR meliputi injeksi fluida atau beberapa tipe fuida ke dalam reservoir. Di beberapa negara, injeksi kimia sudah mampu meningkatkan recovery minyak sampai 28% (Hestueni et al,2010) . Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh salinitas air formasi dan konsentrasi surfaktan terhadap perolehan minyak. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium EOR universitas Trisakti Jakarta, dengan menganalisis hasil pengukuran densitas dan viscositas larutan, serta uji kompabilitas dan uji IFT. Dari hasil uji kompabilitas dan uji Penurunan Tegangan antarmuka (IFT), larutan surfaktan yang optimal adalah larutan surfaktan dengan konsentrasi 0.1 %, 1 % dan 1.25%. Berdasarkan hasil core flooding pada tiga sampel core batu pasir yang digunakan, menunjukan faktor perolehan minyak terbesar terdapat pada injeksi larutan surfaktan salinitas 1000 ppm dengan konsentrasi surfaktan 1.25 % dimana perolehan minyak total mencapai 99.01 %, sedangkan RF terendah ada pada larutan surfaktan 0.1 % dan salinitas 0 ppm dengan total perolehan minyak mencapai 62.34 %. Dari analisa hasil Perolehan minyak pada core flooding diketahui terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan tegangan antar muka dari larutan surfaktan adalah yaitu salinitas air formasi, konsentrasi larutan surfaktan dan adanya pengaruh temperatur

E EOR process consist of fluid injection or several types of fluid into a reservoir to displace oil . In some countries, chemical injection has been able to increase oil recovery until 28% (Hestueni et al, 2010). The purpose of this research is to see the effect of formation water salinity and the concentration of surfactant to oil recovery. This research was conducted at the Laboratory of EOR Trisakti university Jakarta, by analyzing the results of measurement of density, viscosity of the solution, as well as compatibility testing and IFT test. From the compatibility test and IFT impairment test, optimum surfactant solution is surfactant solution with a concentration of 0.1%, 1% and 1,25%. Based on the core flooding on three sandstone core samples were used, shows the largest oil recovery factor (RF) contained in the injection solution of surfactant salinity 1000 ppm with surfactant concentration 1.25% in which a total oil recovery achieve 99.01 % while the lowest RF there on the a solution of surfactant 0.1% and salinity 0 ppm with total oil recovery factor achieve 62.34 %. Analysis results of oil recovery on the core flooding is known there are several factors affecting the decrease in interfacial tension of the surfactant solution is the salinity of formation water, the concentration of surfactant solution and the influence of temperature.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?