Perbedaan pengaruh dua teknik restorasi dan tiga mode polimerisasi terhadap penyusutan resin komposit bulk-fill
L Latar belakang: Penyusutan resin komposit merupakan masalah yang masihdialami praktisi kedokteran gigi hingga saat ini. Penyusutan resin komposit dapat dikurangi dengan menurunkan level monomer, meningkatkan berat molekul monomer, penggunaan teknik restorasi inkremental, serta modifikasi mode polimerisasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh teknik restorasi oblique incremental layering dan bulk serta mode polimerisasi konvensional, ramped, dan pulsed-delay terhadap penyusutan resin komposit bulk-fill. Metode: Delapan belas gigi premolar maksila dipreparasi dan dibagi kedalam 6 kelompok secara acak (n=3). Dua kelompok utama direstorasi dengan teknik oblique incremental layering dan bulk menggunakan satu jenis resin komposit bulk-fill, kemudian dibedakan menjadi tiga subkelompok yang dipolimerisasi dengan mode konvensional, ramped, dan pulsed-delay. Dilakukan pemindaian masing-masing sampel sebelum dan sesudah polimerisasi menggunakan perangkat CBCT. Hasil: Data penyusutan resin komposit dianalisis menggunakan ANOVA dua jalan dan uji komparasi Post Hoc Tamhane’s T2 dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Subkelompok IK menghasilkan penyusutan yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan subkelompok kontrol dan BR. Subkelompok IR dan IP menghasilkan penyusutan yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan subkelompok BR. Analisis data menunjukan perbedaan penyusutan yang signifikan antara kelompok oblique incremental layering dan bulk, sedangkan kelompok mode polimerisasi konvensional, ramped, dan pulsed-delay menghasilkan penyusutan yang tidak berbeda secara signifikan. Kesimpulan: Teknik restorasi oblique incremental layering menghasilkan penyusutan resin komposit yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan teknik bulk. Modifikasi mode polimerisasi tidak memberikan pengaruh bermakna terhadap penyusutan resin komposit.
B Background: Polymerization shrinkage is still a problem that experienced by dental practitioners. Polymerization shrinkage can be reduced by lowering the monomer level, increasing the monomer molecular weight, using incremental restoration techniques, and modifying the polymerization mode. Objective: This study aimed to analyze the different effects of oblique incremental layering and bulk restoration techniques as well as conventional, ramped, and pulsed-delay polymerization modes on shrinkage of bulk-fill composite resins. Methods: Eighteen maxillary premolars were prepared and randomly divided into six groups(n=3). Two main groups were restored with oblique incremental layering and bulk technique using one type of bulk-fill composite resin, then divided into three subgroups which were polymerized with conventional, ramped, and pulsed-delay modes. Each sample was scanned before and after polymerization using a CBCT device. Results: The polymerization shrinkage data were analyzed using two-way ANOVA and Post Hoc Tamhane’s T2 comparison test with a significance level of p < 0,05. IK subgroup resulted in significantly lower shrinkage compared to the control and BR subgroups. IR and IP subgroups resulted in significantly lowershrinkage compared to the BR subgroup. Data analysis showed a significant difference in shrinkage between the oblique incremental layering and bulk groups, while the conventional, ramped, and pulsed-delay polymerization mode groups showed no significant difference. Conclusion: The oblique incremental layering technique results in significantly lower polymerization shrinkage compared to the bulk technique. Modification of the polymerization mode does not have a significant effect on polymerization shrinkage of the composite resin.