Analisis pressure build up dan uji deliverabilitas pada sumur gas clk-25 sebelum dan sesudah acid fracturing
T Terjadinya kerusakan formasi adalah salah satu masalah yang selalu ada dalam kegiatan pengangkatan hidrokarbon dari reservoir ke permukaan. Rusaknya formasi dapat disebabkan akibat kegiatan pemboran, komplesi dan produksi. Sumur CLK-25 adalah salah satu sumur pada lapangan “C†Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah yang sudah dilakukan stimulasi acid fracturing pada sumurnya. Analisis Pressure Build Up dan uji deliverabilitas dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah acid fracturing. Analisis Pressure Build Up dan uji deliverabilitas dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Saphir dan MS.Excel. Analisis pressure build up dengan horner plot Saphir sebelum dilakukan acid fracturing didapatkan harga permeabilitas (k) 11 md dan skin sebesar 8.92, menggunakan MS.Excel didapatkan harga permeabilitas (k) 10.7 md dan skin sebesar 8.69, sedangkan setelah dilakukan acid fracturing hasil horner plot Saphir didapatkan harga permeabilitas (k) 16.8 md dan skin sebesar -1.47, menggunakan MS.Excel didapatkan harga permeabilitas (k) 16.58 dan skin sebesar -1.41. Dari hasil analisis dengan metode pressure derivative sebelum dilakukan acid fracturing didapatkan nilai permeabilitas (k) 10.8 md dan nilai skin 7.73, sedangkan sesudah dilakukan acid fracturing nilai permeabilitas (k) 14.93 md dan nilai skin -1.27. Analisis kualitatif menunjukan model reservoir sumur CLK-25 adalah dual porosity pseudo steady state dengan batas reservoir infinite. Uji deliverabilitas dilakukan agar dapat mengetahui kemampuan sumur gas mengalirkan gas ke permukaan, sebelum dilakukan acid fracturing dilakukan flow ii after flow test didapatkan AOFP menggunakan saphir sebesar 101 MMscf/D, AOFP menggunakan MS.Excel sebesar 102 MMscf/d. Setelah dilakukan acid fracturing tes menggunakan modified isochronal test, didapatkan AOFP menggunakan Saphir sebesar 245 MMscf/D dan AOFP menggunakan MS.Excel sebesar 225 MMscf/d.
F Formation damage is one of the problems that always exist in hydrocarbons lifting activities from the reservoir to the surface. Formation damage may be caused as a result of drilling, completion and production. The well CLK-25 is one of the wells in the field "C" Banggai, Central Sulawesi province has done acid fracturing stimulation of the wells. Analysis of Pressure Build Up and deliverability test done twice, before and after acid fracturing. Analysis of Pressure Build Up and deliverabilitas test done using Saphir and Ms.Excel. Analysis of pressure build up by the Horner plot Saphir before acid fracturing obtained permeability (k) 11 ms and a skin of 8.92, using Ms.Excel obtained permeability (k) 10.7 md and skin value is 6.8, whereas after acid fracturing results Horner plot Saphir be obtained permeability (k) 16.8 md and skin value is -1.47, using Ms.Excel obtained permeability (k) 16.58 and skin value is - 1.41. From the analysis by the pressure derivative method of before acid fracturing obtained permeability (k) values is 10.8 and skin value is 7.73, while after acid fracturing permeability (k) value is 14.93 and skin value is -1.27. The qualitative analysis shows the well reservoir model CLK-25 is dual porosity pseudo steady state with infinite boundary. Deliverability test done in order to knows capabilities gas wells flowing gas to the surface, before acid fracturing flow after flow test conducted AOFP obtained using saphir is 101 MMscf / D, AOFP using Ms.Excel is 102 MMscf /D. After the acid fracturing test using modified isochronal test, obtained using sapphire AOFP value is 245 MMscf / D and using Ms.Excel AOFP value is 225 MMscf / d.