2.3 mGal, dankontras densitas sekitar 0.03 – >0.04 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.70 g/cm3,nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan beku plutonik asam ataukemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediate. Sebaran orientasisesar hasil interpretasi peta anomali gravitasi residual yaitu tenggara – baratlautdan timurlaut – baratdaya. Model konseptual menunjukkan bahwa sistemgeotermal “IG” memiliki kemungkinan sumber panas berupa batuan bekuplutonik asam atau kemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediatedi bawah satuan batugamping-batulempung-lava. Sedangkan kemungkinansumber panas pada sistem geotermal Lungar berupa batuan beku subvolkanik basaatau mafik di bawah satuan batugamping-batupasir-lava. Sesar-sesar yangdiinterpretasi dari model densitas bawah-permukaan merupakan struktur geologidalam, yang sebagian besar tidak menampilkan fitur keberadaan struktur geologidi permukaan. Perbedaan kedua struktur geologi tersebut sangat mungkin terjadi,mengingat struktur geologi pada peta geologi berasal dari kajian permukaan,sedangkan struktur geologi dari model densitas bawah-permukaan berasal darikajian bawah-permukaan." /> 2.3 mGal, dankontras densitas sekitar 0.03 – >0.04 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.70 g/cm3,nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan beku plutonik asam ataukemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediate. Sebaran orientasisesar hasil interpretasi peta anomali gravitasi residual yaitu tenggara – baratlautdan timurlaut – baratdaya. Model konseptual menunjukkan bahwa sistemgeotermal “IG” memiliki kemungkinan sumber panas berupa batuan bekuplutonik asam atau kemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediatedi bawah satuan batugamping-batulempung-lava. Sedangkan kemungkinansumber panas pada sistem geotermal Lungar berupa batuan beku subvolkanik basaatau mafik di bawah satuan batugamping-batupasir-lava. Sesar-sesar yangdiinterpretasi dari model densitas bawah-permukaan merupakan struktur geologidalam, yang sebagian besar tidak menampilkan fitur keberadaan struktur geologidi permukaan. Perbedaan kedua struktur geologi tersebut sangat mungkin terjadi,mengingat struktur geologi pada peta geologi berasal dari kajian permukaan,sedangkan struktur geologi dari model densitas bawah-permukaan berasal darikajian bawah-permukaan." /> 2.3 mGal, dankontras densitas sekitar 0.03 – >0.04 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.70 g/cm3,nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan beku plutonik asam ataukemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediate. Sebaran orientasisesar hasil interpretasi peta anomali gravitasi residual yaitu tenggara – baratlautdan timurlaut – baratdaya. Model konseptual menunjukkan bahwa sistemgeotermal “IG” memiliki kemungkinan sumber panas berupa batuan bekuplutonik asam atau kemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediatedi bawah satuan batugamping-batulempung-lava. Sedangkan kemungkinansumber panas pada sistem geotermal Lungar berupa batuan beku subvolkanik basaatau mafik di bawah satuan batugamping-batupasir-lava. Sesar-sesar yangdiinterpretasi dari model densitas bawah-permukaan merupakan struktur geologidalam, yang sebagian besar tidak menampilkan fitur keberadaan struktur geologidi permukaan. Perbedaan kedua struktur geologi tersebut sangat mungkin terjadi,mengingat struktur geologi pada peta geologi berasal dari kajian permukaan,sedangkan struktur geologi dari model densitas bawah-permukaan berasal darikajian bawah-permukaan." /> 2.3 mGal, dankontras densitas sekitar 0.03 – >0.04 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.70 g/cm3,nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan beku plutonik asam ataukemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediate. Sebaran orientasisesar hasil interpretasi peta anomali gravitasi residual yaitu tenggara – baratlautdan timurlaut – baratdaya. Model konseptual menunjukkan bahwa sistemgeotermal “IG” memiliki kemungkinan sumber panas berupa batuan bekuplutonik asam atau kemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediatedi bawah satuan batugamping-batulempung-lava. Sedangkan kemungkinansumber panas pada sistem geotermal Lungar berupa batuan beku subvolkanik basaatau mafik di bawah satuan batugamping-batupasir-lava. Sesar-sesar yangdiinterpretasi dari model densitas bawah-permukaan merupakan struktur geologidalam, yang sebagian besar tidak menampilkan fitur keberadaan struktur geologidi permukaan. Perbedaan kedua struktur geologi tersebut sangat mungkin terjadi,mengingat struktur geologi pada peta geologi berasal dari kajian permukaan,sedangkan struktur geologi dari model densitas bawah-permukaan berasal darikajian bawah-permukaan." />

DETAIL KOLEKSI

Aplikasi metode ravitasi untuk identifikasi sumber panas dan struktur geologi lapangangeothermal IG serta implikasinya thd model konseptual


Oleh : Ireneus Graharbarto

Info Katalog

Nomor Panggil : 1313/TG/2023

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Fajar Hendrasto

Pembimbing 2 : Dyah Ayu Setyorini

Subyek : Geological - Structures

Kata Kunci : gravity, heat sources, geological structures, conceptual model

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STG_072001800023_Halaman-judul.pdf
2. 2023_TA_STG_072001800023_Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_STG_072001800023_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2023_TA_STG_072001800023_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2023_TA_STG_072001800023_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2023_TA_STG_072001800023_Bab-4_Metode.pdf
7. 2023_TA_STG_072001800023_Bab-5_Kesimpulan.pdf 2
8. 2023_TA_STG_072001800023_Daftar-pustaka.pdf
9. 2023_TA_STG_072001800023_Lampiran.pdf

T Tidak validnya model konseptual lapangan geotermal “IG” menjadi latarbelakang dalam penelitian ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasisumber panas, struktur geologi, dan memperkirakan model konseptual sistemgeotermal menggunakan metode gravitasi. Hasil kajian gravitasi menunjukkanpotensi sumber panas berdasarkan nilai anomali Bouguer sekitar 102.8 – >103.9mGal, anomali gravitasi regional sekitar 101.6 – >102.7 mGal, dan kontrasdensitas sekitar 0.27 – >0.28 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.94 g/cm3di bawahdaerah Lungar, nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan bekusubvolkanik basa atau mafik. Sedangkan potensi sumber panas di bawah Kawah"IG" ditunjukkan dari nilai anomali gravitasi residual sekitar 1.8 – >2.3 mGal, dankontras densitas sekitar 0.03 – >0.04 g/cm3sesuai dengan densitas ± 2.70 g/cm3,nilai densitas tersebut kemungkinan merupakan batuan beku plutonik asam ataukemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediate. Sebaran orientasisesar hasil interpretasi peta anomali gravitasi residual yaitu tenggara – baratlautdan timurlaut – baratdaya. Model konseptual menunjukkan bahwa sistemgeotermal “IG” memiliki kemungkinan sumber panas berupa batuan bekuplutonik asam atau kemungkinan lainnya yaitu batuan beku plutonik intermediatedi bawah satuan batugamping-batulempung-lava. Sedangkan kemungkinansumber panas pada sistem geotermal Lungar berupa batuan beku subvolkanik basaatau mafik di bawah satuan batugamping-batupasir-lava. Sesar-sesar yangdiinterpretasi dari model densitas bawah-permukaan merupakan struktur geologidalam, yang sebagian besar tidak menampilkan fitur keberadaan struktur geologidi permukaan. Perbedaan kedua struktur geologi tersebut sangat mungkin terjadi,mengingat struktur geologi pada peta geologi berasal dari kajian permukaan,sedangkan struktur geologi dari model densitas bawah-permukaan berasal darikajian bawah-permukaan.

T The invalid conceptual model of the “IG” geothermal field is thebackground of this research. The purpose of this study was to identify heatsources, geological structures, and foresees the conceptual model of thegeothermal system using the gravity method. The gravity’s study results shows apotential of heat source by the Bouguer anomaly is around 102.8 – >103.9 mGal,regional gravity anomaly is around 101.6 – >102.7 mGal, and density contrast is0.27 – >0.28 g/cm3corresponding to a ± 2.94 g/cm3density in the Lungarsubsurface area, the density value is probably a mafic subvolcanic igneous rock.Meanwhile the gravity’s study results shows a potential of heat source in “IG”Crater subsurface by the residual gravity anomaly is around 1.8 – >2.3 mGal anddensity contrast is 0.03 – >0.04 g/cm3corresponding to a ± 2.70 g/cm3density,the density value is probably a felsic plutonic igneous rock or another probabilityis an intermediate plutonic igneous rock. The distribution of fault orientationresulting from the interpretation of the residual gravity anomaly map is southeast– northwest and northeast – southwest. The conceptual model showed that the"IG" geothermal system has a probability of heat source as a felsic plutonicigneous rock or another probability is an intermediate plutonic igneous rockbeneath the limestone-mudstone-lava unit. Meanwhile the probability of heatsource in the Lungar geothermal system as a mafic subvolcanic igneous rockbeneath the limestone-sandstone-lava unit. The faults interpreted from thesubsurface density model are deep geological structures, most of which do notshow features of the presence of geological structures on the surface. Thedifference between the two geological structures is very likely to occur,considering that the geological structure on the geological map comes fromsurface studies, while the geological structure from the subsurface density modelcomes from subsurface studies

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?