DETAIL KOLEKSI

Usulan penyeimbangan lini perakitan mechanism printer Epson tipe Bhrams menggunakan metode multi-rule multi-objective simulated annealing di PT. Indonesia Epson Industry

0.0


Oleh : Amalia Husein

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Docki Saraswati

Subyek : Assembly-line methods;Printers (Computer)

Kata Kunci : suggestion, balancing assembly, machanism, Epson printer, multi­ rule, multi-objective


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_TI_06303116_Halaman-Judul.pdf
2. 2008_TA_TI_06303116_Bab-1.pdf 5
3. 2008_TA_TI_06303116_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_TI_06303116_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_TI_06303116_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_TI_06303116_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_TI_06303116_Bab-6.pdf
8. 2008_TA_TI_06303116_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2008_TA_TI_06303116_Lampiran.pdf

D Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat sehingga memacu sektor industri khususnya industri manufaktur untuk dapat terns berproduksi guna memenuhi tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk . Salah satu cara yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah dengan menerapkan strategi dan sistem produksi yang tepat sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang dihasilkannya. PT. Indonesia EPSON Industry merupakan suatu perusahaan industri manufaktur yang memproduksi printer dalam skala besar, baik untuk pasar luar maupun dalam negeri.Masalah yang terjadi pada PT. Indonesia EPSON Industry adalah adanya ketidakseimbangan lini perakitan pada Divisi IJP, yaitu pada pengerjaan mechanism printer EPSON tipe Bhrams. Ketidakseimbangan pada lini perakitan terjadi disebabkan karena adanya penugasan beberapa elemen kerja yang kurang efisien, sehingga menyebabkan timbulnya keterlambatan pada stasiun-stasiun kerja tertentu yang nantinya mempengaruhi stasiun-stasiun kerja selanjutnya.Untuk menyeimbangkan lini perakitan mechanism printer EPSON tipe Bhrams digunakan metode Multi-Rule Multi Objective Simulated Annealing. Metode ini menyeimbangkan lini perakitan dengan menggunakan 15 aturan penugasan yang ada. Aturan penugasan ini yang nantinya akan di-swap dan dimutasi, yang disebut proses neighborhood move, sehingga elemen pekerjaan yang masuk ke dalam stasiun kerja pun akan berpindah ke stasiun kerja lain atau bisa juga elemen pekerjaan tetap pada stasiun kerja semula/tidak berpindah ke stasiun kerja lain. Dalam sekali proses neighborhood move elemen pekerjaan yang dapat berpindah dapat mencapai delapan elemen perkejaan sekaligus, hal ini menyebabkan iterasi menjadi sedikit dan pengerjaan metode menjadi mudah. Dengan menggunakan metode tersebut performansi awal (pada kondisi sebenarnya) lini perakitan ini yang nilai efisiensi lininya sebesar 63% dapat meningkat hingga 91% dan nilai smoothness index sebesar 20 dapat diminimalkan menjadi 5. Dengan metode ini jurnlah stasiun kerjanya juga berkurang dari 16 stasiun kerja menjadi hanya 13 stasiun kerja. Dengan performansi lini yang meningkat, kapasitas produksi!jam dari lini perakitan juga meningkat, yang semula kapasitas produksinya adalah 68 unit/jam meningkat menjadi 80 unit/jam.

I In this era of globalization, technologies develop rapidly, which push industrial sector especially manufacturing to always producing to fulfill consumer needs on products . One thing that companies should do is implementing the best production system and strategy that can produce products with good quality for the consumer. PT Indonesia EPSON Industry is one of the manufacturing companies which produce printer in a large scale for both national and international consumer.The problem exists in PT Indonesia EPSON Industry is imbalance of assembly line in IJP Division which is in the process of mechanism of EPSON printer Bhrams type. The imbalance of assembly line is caused by inefficiently work schedule element that caused delay on some work stations.To balance the assembly line ofEPSON printer Bhrams type, Multi-Rule Multi­ Objective Simulated Annealing is used. This method balances the assembly line by using 15 task assignment rules. These 15 task assignment rules will be swapped and mutated, called neighborhood moved process, so work element in one of work stations will move to other work station or stay. In one neighborhood moved process, maximal eight work elements can move in the same time, this caused smaller iteration. By using this method, the assembly line in a real condition that has line efficiency = 63% can increase up to 91% and smoothness index can decrease from 20 to 5. The number of work stations also reduces from 16 work stations to 13 work stations. With the increasing of assembly line's performance, production capacity per hour is also increasing, which is from 68 units/hour to 80 units/hour.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?