DETAIL KOLEKSI

Perencanaan bangunan pengolahan air limbah domestik di Zona 6 Duri Kosambi Kota Jakbar.


Oleh : Rinda Masia Putri Pertiwi

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Sintorini M

Pembimbing 2 : Endro Suswantoro

Subyek : Risk analysis of noise exposure

Kata Kunci : noise, H2S , risk analysis, health problems, oil and gas.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TL_08212051_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_TL_08212051_Bab-1.pdf
3. 2018_TA_TL_08212051_Bab--2.pdf 31
4. 2018_TA_TL_08212051_Bab-3.pdf 5
5. 2018_TA_TL_08212051_Bab-4.pdf 6
6. 2018_TA_TL_08212051_Bab-5.pdf 44
7. 2018_TA_TL_08212051_Bab-6.pdf 2
8. 2018_TA_TL_08212051_Daftar-pustaka.pdf
9. 2018_TA_TL_08212051_Lampiran.pdf

A Analisis risiko paparan kebisingan dan gas H2S terhadap pekerja dilakukan pada proses produksi JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis faktor risiko pada proses produksi yang mencakup paparan dari kebisingan dan kadar gas H2S. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara dan observasi pada area kerja proses produksi JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering). Sedangkan dalam menganalisis risiko faktor lingkungan dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner dan selanjutnya dianalisis dengan jumlah responden sebanyak 80 responden yang tersebar pada area proses produksi dan sekitar area proses produksi. Hasil identifikasi resiko pekerjaan diantaranya sumber bising berasal dari kompressor, pompa-pompa, penggunaan alat berat, dan perawatan pada kompartemen alat pendukung pada proses produksi. Bahaya gas H2S berasal dari minyak bumi dan gas ikutan yang mengandung H2S. H2S ditemukan di separator, FWKO, dan H2S removal. Dari paparan kebisingan terdapat kebisingan yang paling tinggi dan melewati nilai ambang batas yang ditentukan oleh Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2011yaitu pada area genset sebanyak 102,3 dB(A) pada hps pump 87,9 dB(A) dan pada shipping pump sebanyak 89,6 dB(A) lalu tingkat kebisingan yang masih berada alam nilai ambang batas berada pada area feed pump sebanyak 83,3 dB(A) kemudian pada area civil workshop sebanyak 83,5 dB(A) dan tingkat kebisingan terendah terdapat pada area office. Sedangkan temuan kadar H2S masih berada jauh dibawah nilai ambang batas yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 tahun 2013. Yaitu pada separator sebanyak 0,385 ppm, pada FWKO ditemukan kadar gas H2S sebanyak 0,357 ppm dan pada H2S removal sebanyak 0,302 ppm. Pada analisis hubungan pekerja terhadap faktor paparan kebisingan yang berhubungan berdasarkan hasil analisi regresi logistik adalah faktor kebisingan terhadap sakit kepala (OR = 1,2) lalu faktor kebisingan terhadap cepat lelah (OR=1,17) dan faktor kebisingan terhadap sakit pendengaran (OR-1,37). Ditemukan pula pada faktor sebaran kadar H2S yang berhubungan adalah faktor H2S terhadap sakit batuk (OR=1,04), terhadap sakit mual (OR=1,04), terhadap sakit pusing (OR=1,2) dan terhadap sesak nafas (OR=1,26)

R Risk Analysis of Noise Exposure and H2S was done on workers at JOB Pertamina Talisman (Ogan Komering) Production Process. The purpose of this research is to identify the danger and to analyze risk factor on production process which includes the exposure of noise and H2S gas level. Danger identification was done by observation and interview on work area of JOB Pertamina Talisman (Ogan Komering) Production Process while the risk factor analysis was done by the questionnaire method and then analyzed by the number of respondents as much as 80 respondents scattered in the production process area and around the production process area. The result of work risk identification is that the sources of noise are from compressors, pumps, the usage of heavy equipments and maintenance on supporting tools compartments in the production process. The danger of H2S gas derived from petroleum and gas which contained H2S. H2S was found in separator, FWKO and H2S removal. The highest noise exposure that has passed the limit of noise exposure, determined by Ministerial Regulation Number 13 of 2011 comes from generator area of 102,3 dB (A), 87,9 dB (A) on hps pumps and 89,6 dB (A) on shipping pump. Noise level that is still below the limit comes from feed pump area of 83,3 dB (A) and civil workshop area of 83,5 dB (A). The lowest noise level comes from office area. The level of H2S that have been found was below the limit that is determined by Ministerial Regulation of Manpower and Transmigration Number 13 of 2013 which are 0,385 ppm in separator, 0,357 ppm in FWKO and 0,302 ppm in H2S removal. In the analysis of worker relation to the related noise exposure factor based on the result of logistic regression analysis is noise factor to headache (OR = 1,2) and noise factor to quickly be tired (OR = 1,17) and noise factor to hearing (OR = 1,37). Also found in the related H 2 S distribution factor was H2S factor on cough illness (OR = 1,04), on nausea (OR = 1,04), on headache (OR = 1,2), and shortness of breath (OR = 1,26)

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?