M Merokok merupakan kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan tubuh maupunkesehatan gigi dan mulut. Kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dapat berbedabedapada setiap orang sesuai dengan kebiasaan, makanan yang masuk ke dalamtubuh dan protesa yang digunakan dalam mulutnya seperti pengguna geligi tiruansebagian lepasan (GTSL). Kebersihan mulut dapat diukur salah satunya dengan caramenghitung Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) untuk mengetahui banyaknyadebris dan kalkulus yang menempel pada permukaan gigi. Makin banyak debris dankalkulus maka makin banyak mikroorganisme yang ada dalam mulut. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui adanya mikroorganisme dan OHI-S antara perokok danbukan perokok yang menggunakan GTSL. Pada 20 pasien pengguna GTSL yangterdiri dari 10 perokok dan 10 bukan perokok, diperoleh rata-rata nilai OHI-S padaresponden merokok yang menggunakan GTSL sebesar 2,63 (skala 0-6) danresponden bukan perokok yang menggunakan GTSL sebagian sebesar 1,7.Berdasarkan hasil diatas diperoleh bahwa p-value 0,008 lebih kecil dari derajatkemaknaan dengan nilai 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan OHI-S antaraperokok dan bukan perokok yang menggunakan GTSL. Terdapat perbedaan jenismikroorganisme pada pasien yang menggunakan GTSL dimana pada perokokterdapat 8 jenis mikroorganisme (Staphylococcus alhus, Streptococcus a,Streptococcus /?, Streptococcus y, Bacillus subtilis dan Spora) dan pada bukanperokok terdapat 6 jenis mikroorganisme (Staphylococcus albus, Staphylococcusaureus, Streptococcus a, Streptococcus y, dan Spora). Sehingga disimpulkan bahwaaktivitas merokok pada pengguna GTSL dapat memperbanyak pertumbuhan jenismikroorganisme dalam rongga mulut dan meningkatkan OHI-S yang memperburukkebersihan mulut.