P Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas Granger penerimaan pajak dengan komponen produk domestik bruto (PDB) pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran belanja pemerintah, ekspor, dan impor, menganalisis respon penerimaan pajak terhadap guncangan variabel konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan impor, dan juga menganalisis kontribusi konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan impor terhadap penerimaan pajak di Indonesia periode tahun 2001 triwulan 1 hingga tahun 2022 triwulan 4. Analisis menggunakan pendekatan Vector Error Correction Method (VECM) dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik yang kemudian diolah menggunakan Eviews 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara penerimaan pajak dengan konsumsi, dan penerimaan pajak dengan belanja pemerintah. Selain itu, terdapat hubungan satu arah antara penerimaan pajak dengan investasi, ekspor, dan impor dengan penerimaan pajak yang mempunyai hubungan kausalitas dengan investasi, ekspor, dan impor, namun tidak sebaliknya. Hasil analisis impulse response function (IRF) menunjukkan respon penerimaan pajak yang berfluktuatif terhadap shock konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor dan impor. Selanjutnya hasil analisis variance decomposition (VD) menunjukkan bahwa pada mulanya kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan pajak itu sendiri sebesar 100%, namun seiring waktu terus menurun dan kontribusi investasi dan ekspor mendominasi pada periode ke-20. Penelitian ini memberikan pandangan terhadap hubungan kausalitas antara komponen Produk Domestik Bruto (PDB) - konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan impor - dengan penerimaan pajak. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan impor berpengaruh pada penerimaan pajak. Variabel PDB tersebut juga memberikan kontribusi pada penerimaan pajak, dengan investasi, ekspor, dan belanja pemerintah menjadi kontributor utama. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk merawat iklim investasi dalam negeri dan mengelola belanja pemerintah secara efisien untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.