Frekuensi distribusi serta pengaruh ras dan jenis kelamin terhadap ada tidaknya torus palatinus : Kajian pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
T Torus Palatinus adalah salah satu jenis dari varian normal, akan tampak jelas pada usia 15-25 tahun. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan adanya pengaruh ras dan etnik terhadap varian normal merupakan suatu hal yang mendasari adanya penelitian mengenai torus palatinus. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah ras dan etnik yang besar, serta memiliki suku budaya yang beraneka ragam, maka keberadaan torus palatinus di Indonesia perlu dibahas. Hal ini sehubungan dengan tata laksana yang perlu diberikan pada pasien dengan torus. Tata laksana pembuatan protesa pada pasien dengan torus berbeda dari pasien normal. Kegunaan lainnya yaitu dapat dijadikan dasar penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masing-masing ras tersebut. Torus palatinus lebih banyak dijumpai pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan persentase yang didapat berkisar 38,4%(perempuan) dan 22,2%(laki-laki) atau dengan prevalensi 2:1. Ras yang dimiliki seseorang dapat pula mempengaruhi distribusi torus palatinus. Indonesia terdiri 2 ras besar yaitu Proto Malayid dan Deutro malayid. Persentase adanya torus pada masing-masing ras didapat sebesar 12% untuk Proto malayid dan 25% untuk Deutro Malayid. Hasil yang didapat dari penelitian ini dan penelitian-penelitian sebelumnya telah mcnentukan bahwa torus palatinus bisa dipengaruhi faktor ras dan juga lebih sering terjadinya pada perempuan. Penelitian tersebut menandakan bahwa hubungan antara jenis kelamin dan ras yang dimiliki dapat menentukan distribusi dari torus palatinus,sehingga dapat membantu dalam peningkatan kesehatan gigi mulut pada masyarakat.
T Torus palatinus is one type of normal variant, will be evident at the age of 15-25 ye.irs. In accordance with previous studies which reported an effect of racial and ethnicity to normal variants is a matter that underlies the research on the torus palatinus. Indonesia is a country with a number of big races and ethnicities, as well as having diverse ethnic cultures, then the existence of torus palatinus in Indonesia need to be addressed. This is in relation to governance that needs to be given to patients with a torus. Governance of making prostheses in patients with torus different from normal patients. Other uses which can be used as the basis of dental and oral health education at each race. Torus Palatinus more prevalent in women than men with the percentages obtained ranged 38.4% (women) and 22.2% (men) or with a prevalence of 2:1. One's own race may also affect the distribution of palatinus torus. Indonesia comprises two major races namely Proto Malayid and Deutro Malayid. The percentage of the torus in each race gained by 12% to Proto Malayid and 25% for Deutro Malayid. The results of this study and previous studies have determine that the torus palatinus can be influenced by factors races and also more frequent in women. The study indicates that the relationship between the sexes and races are held to determine the distribution of the torus Palatinus, so it can assist in improving the dental health of the mouth in the community.