DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas proses produksi handbag erlangga menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) DI PT. Huda Rachma Grupindo

3.0


Oleh : Nadia Rachmarania

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Industry;Product - Quality control

Kata Kunci : quality, FMEA, FTA, MOCUS

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_STI_063001300019_Halaman-Judul.pdf
2. 2017_TA_STI_063001300019_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf 19
7. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-5_Analisis-Hasil-dan-Pembahasan.pdf 18
8. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-6_Usulan-Perbaikan.pdf
9. 2017_TA_STI_063001300019_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
10. 2017_TA_STI_063001300019_Daftar-Pustaka.pdf 1
11. 2017_TA_STI_063001300019_Lampiran.pdf

P Perkembangan industri garmen di Indonesia saat ini semakin pesat seiring denganbertambahnya perusahaan-perusahaan lokal yang memenuhi hingga 60% kebutuhangarmen di dalam negeri. Untuk itu, perusahaan-perusahaan garmen dituntut untuk bisamenjaga dan meningkatkan kualitas dari barang-barang yang diproduksinya. PT. HudaRachma Grupindo merupakan salah satu perusahaan industri garmen yangmemproduksi berbagai macam tas terdiri dari tas koper, handbag, backpack, hinggadelivery bag. Salah satu produk yang paling banyak diproduksi adalah handbag yangmerupakan pesanan dari perusahaan PT. Penerbit Erlangga, dikenal dengan sebutanHandbag Erlangga. Dengan jumlah produksi yang banyak, maka Handbag Erlanggajuga merupakan salah satu produk yang memiliki jumlah kegagalan tertinggidibandingkan produk yang lain yaitu sebesar 1599 dari 45000 unit, dan memilikipersentase kegagalan sebesar 0,035 % untuk periode Oktober 2016 – Maret 2017.Berdasarkan hasil penelitian dari data historis jumlah produk reject, penyebabkegagalan terbesar ada pada proses sewing dengan persentase sebesar 84,178% daritotal kegagalan. Untuk itu peneliti menggunakan metode Failure Mode and EffectAnalysis (FMEA) untuk mengetahui kegagalan yang paling berpotensi disebabkan olehproses sewing. Dari hasil pengolahan data dengan metode FMEA, didapatkan bahwakegagalan yang paling berpotensi adalah kegagalan Mika tergores dengan 2 potentialcause of failure yaitu Mika tergores peralatan jahit dan Mika tergores kuku penjahit.Keduanya memiliki total nilai RPN sebesar 1300. Kegagalan ini kemudian dianalisamenggunakan Fault Tree Analysis (FTA) untuk mendapatkan akar permasalahannya.Hasil analisa kuantitatif dari FTA menunjukan bahwa penyebab Mika tergores peralatanjahit adalah Tempat peralatan jahit tidak dapat menampung, dengan probabilitaskejadian sebesar 0,0627 dan penyebab Mika tergores kuku penjahit adalah Tempatpenyimpanan mika yang tidak memadai, dengan probabilitas kejadian sebesar 0,0784.Berdasarkan pengolahan data dan analisa penelitian terhadap pekerja pada prosessewing, maka didapat usulan perancangan fasilitas penunjang sebagai solusi daripermasalahan tersebut.

T The development of garment industry in Indonesia is growing rapidly in line with the increase of the number of local companies that fulfill up to 60% of domestic garment demand. Therefore, garment companies are required to maintain and improve the quality of the product that they produced. PT. Huda Rachma Grupindo is one of the garment industry company that have been produced various bags, consist of luggage, handbag, backpack, and moreover, food delivery bag. One of the most considerable product they have been produced is a handbag ordered by PT. Penerbit Erlangga, known as Handbag Erlangga. With a large number of its production, Handbag Erlangga also one of their product that have the highest number of failure, compared to other products. The failure number reach 0.035% of the total order, which up to 1599 of 45000 units as a total order for the October 2016 – March 2017 period. Based on the result of historical data research, the biggest cause of failure found in the sewing process with the percentage 84.178% of total failure. Therefore, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used to find out the most potential cause of failure of the sewing process. From the result of FMEA data tabulation, it was found that the most potential failure was Mica Scratched that divided into 2 potential causes, Mica scratched by sewing equipment and Mica scratched by tailor’s nail, which has a total RPN value up to 1300. The failures were analyzed using the Fault Tree Analysis method to find the root-cause of the failures causes. The quantitative analysis from FTA indicates that the cause of Mica scratched by sewing equipment is the container of sewing equipment can not accommodate more, with the probability of occurrence up to 0,0627. Moreover, the cause of Mica scratched by tailor’s nail is caused by insufficient mica storage, with the probability of occurrence up to 0,0784. Based on data tabulation and analysis of the worker of sewing process, supporting facilities were designed to solve the problems.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?