Hubungan obesitas dengan perlemakan hati non alkoholik pada diabetes melitus tipe 2
P Penyakit perlemakan hati non alkoholik merupakan salah satu penyebab penyakit hati kronis yang dapat mengakibatkan sirosis hati dan kanker hati. NAFLD sangat berkaitan dengan obesitas dan DM Tipe 2. Pada DM Tipe 2 banyak yang mengalami obesitas sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dapat terjadi perlemakan hati non alkoholik. Di Indonesia, prevalensi DM Tipe 2 yang mengalami NAFLD sebesar 52%. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan obesitas dengan perlemakan hati non alkoholik pada diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang pada 82 pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Jakarta Pusat. Data diambil dari data rekam medis berupa usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan hasil USG abdomen dan menyingkirkan kriteria eksklusi. Analisis data menggunakan SPSS versi 23 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis bivariat menunjukan pada subjek diabetes melitus tipe 2 yang obesitas secara bermakna mempunyai kejadian perlemakan hati non alkoholik yang lebih tinggi yaitu sebesar 32 orang (78%) dibandingkan pada diabetes melitus tipe 2 yang tidak obesitas dengan nilai p = 0,000 atau p < 0,05 dan nilai OR (odds ratio) adalah 6,85 pada interval kepercayaan 95% dengan nilai 24,84 ± 0,526. Penelitian ini menunjukan bahwa tingginya angka kejadian perlemakan hati non alkoholik dan terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dan perlemakan hati non alkoholik pada diabetes melitus tipe 2. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang obesitas lebih beresiko 6,85 kali mengalami perlemakan hati non alkoholik dibandingkan dengan yang tidak obesitas.
N Non alcoholic fatty liver disease is one cause of chronic liver disease that can lead to liver cirrhosis and liver cancer. NAFLD is strongly associated with obesity and type 2 diabetes mellitus. In type 2 diabetes mellitus so many obese that it is possible to become non alcoholic fatty liver disease. In Indonesia, the prevalence type 2 diabetes mellitus who have NAFLD is 52%. Therefore, this study is intended to determine the relationship of obesity with non alcoholic fatty liver disease in type 2 diabetes mellitus. The study used an observational study with cross sectional design in 82 patients with type 2 diabetes mellitus in the Army Central Hospital in Central Jakarta. Data retrieved from the medical record data such as age, sex, height, weight and abdominal ultrasound results and get rid of the exclusion criteria. Data analysis using SPSS version 23 and the significance level used as 0,05. Bivariate analysis showed in subjects with type 2 diabetes mellitus who were obese had a significantly the incidence of non alcoholic fatty liver were higher at 32 (39%) compared to type 2 diabetes mellitus who are not obese, with p = 0000 or p < 0,05 and the value OR (odds ratio) was 6,85 in 95% confidence interval with value 24,84 ± 0,526. This study shows that a high incidence of non alcoholic fatty liver disease and there is a significant association between obesity and non alcoholic fatty liver disease in type 2 diabetes mellitus. In type 2 diabetes mellitus patients who are obese are more at risk of 6,85 times experienced non alcoholic fatty liver disease compared to who are not obese.