Hubungan obesitas dan gangguan saluran pernafasan dengan excessive daytime sleepiness pada pelajar
A Angka obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, di Jakarta angka obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan angka obesitas nasional. Pada kondisi obesitas, terdapat berbagai macam kemungkinan perubahan struktur saluran pernafasan, baik lingkar leher, perubahan kondisi tonsil, dan konka, sehingga obesitas disebut menjadi faktor komorbid utama terjadinya keluhan obstructive sleep apnea (OSA). Gangguan saluran pernapasan memiliki peran yang cukup besar juga dalam keluhan OSA. Pada kondisi OSA akan terjadi penurunan kualitas dan kuantitas tidur, sehingga mucul keluhan rasa kantuk berlebihan saat siang hari. Telah dilakukan berbagai penelitian mengenai hubungan obesitas dan gangguan saluran pernapasan dengan angka kejadian EDS. Hasil mengenai hubungan tersebut bervariasi, sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan gangguan saluran pernapasan dengan EDS pada pelajar usia 15-18 tahun khususnya pada pelajar di Kecamatan Grogol Petambutan, Jakarta Barat. Sebanyak 216 pelajar berusia 15-18 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Responden dikategorikan berdasarkan kondisi obesitas, kondisi saluran napas (kondisi tonsil dan kondisi konka), dan lingkar leher. Data didapatkan dari kuesioner dan pemeriksaan fisik, lalu data dianalisa menggunakan Pearson Chi-Square dan Fisher's exact test, dengan tingkat kemaknaan pada 0,05. Hasil menunjukkan adanya hubungan antara obesitas (p=0.003) dan gangguan saluran pernapasan (p=0.002) dengan kejadian EDS dimana pelajar dengan kondisi obesitas dan pelajar dengan gangguan saluran pernapasan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami EDS. Pada sisi lain tidak terdapat hubungan lingkar leher (p=0.256) dengan angka kejadian EDS pada penelitian ini. Pelajar obesitas dan pelajar dengan gangguan saluran pernapasan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami EDS. Tidak terdapat hubungan lingkar leher dengan angka kejadian EDS.
O Obesity has increased over the years. Obese people have higher risks of changes in respiratory tract structures; neck circumference, tonsil, and concha. Therefore, obesity is considered as the main comorbid factor of obstructive sleep apnea (OSA). OSA is associated with poor sleep quality and quantity that lead to excessive daytime sleepiness. Several studies about the relationship between obesity and EDS have been conducted before, and have many kind of results. This study was conducted to determine the relation between obesity and EDS in 15-18 years old students, especially ones in Grogol Petamburan, West Jakarta. A total of 216 students aged 15-18 years were enrolled in the study. Students were categorized based on whether they are obese or not, upper airways condition (tonsil condition and concha condition), and neck circumference. The Data were collected from questionnaires and physical examinations, then analyzed using Pearson Chi-Square and Fisher's exact test, and the significance level was set on 0.05. The result showed that there are correlations between obesity (p=0.003) and upper airway condition (p=0.003) with the occurrence of EDS where students with obesity and enlarged tonsils have higher risk for having EDS. On the other hand, there is no relation between neck circumference with EDS (p=0,256) occurrence in this study. Students with obesity and enlarged tonsils have higher risk for having EDS. There is no relation between sex, age, and concha condition to EDS occurrence.