Distribusi bayi lahir dengan celah bibir dan palatum dari ibu penderita asma (kajian pada ibu dengan anak celah bibir dan palatum di RSAB Harapan Kita) (laporan penelitian)
L Latar Belakang : Celah bibir dan palatum merupakan kelainan kongenital yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ibu dengan asma dan penggunaan obat-obatan asma. Asma dapat dicetus oleh alergi, infeksi, dan faktor psikis dengan gejala sesak napas, mengi, dan batuk yang membutuhkan penggunaan obat-onatn untuk mengontrol gejala. Tujuan: Untuk mengetahui distribusi bayi lahir dengan celah bibir dan palatum dari ibu penderita asma. Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 46 responden di poli CLP RSAB Harapan Kita. Penelitian ini menggunakan kuisioner dan informed concent yang dibagikan kepada responden lalu hasil seluruh kuisioner diolah menggunakan statistik distribusi. Hasil: Hasil didapatkan dari 46 responden, dengan 21 orang (45,7%) berusia 20-an, 22 orang (47,8%) berusia 30-an, dan 3 orang (6,5%) berusia 40-an dengan 14 orang (30,5%) yang bekerja dan 32 orang (69,5%) yang tidak bekerja. Berdasarkan riwayat keluarga 10 orang (21,8%) memiliki keluarga dengan celah bibir dan palatum, 6 orang (13%) memiliki keluarga yang merokok, dan 3 orang (6,5%) memiliki keluarga dengan riwayat asma. berdasarkan riwayat penyakit dan kesehatan mulut 8 orang (17,4%) mengalami mulut kering, 7 orang (15,2%) pernah sesak napas, 7 orang (15,2%) memiliki riwayat alergi dan hanya 3 orang (6,5%) yang didiagnosis asma. Kesimpulan: Ibu dengan penyakit asma dapat meningkatkan resiko bayi lahir dengan celah bibir dan palatum.
B Background: Cleft lip and palate is a congenital disorder that can be caused by several factors such as asthmatic mother and asthma medication. Asthma can be triggered by allergies, infections, and psychological factors with symptoms of shortness of breath, wheezing and coughing where asthma medication is needed to control symptoms. Objective: To determine the distribution of babies born with cleft lip and palate from mothers with asthma. Method: Observational descriptive with cross-sectional design. There are 46 study sample who came to poli CLP RSAB Harapan Kita. This study uses questionnaires and informed concent and the results of questionnaires are processed using distribution statistics. Results: The results of this study of 46 respondents showed 21 people (45,7%) who participated in their 20s, 22 people (47,8%) participated in their 30s and 3 people (6,5%) who participate in their 40s with 14 people (30,5%) who worked and 32 people (69,5%) who did not work. Based on a family history 10 people (21,8%) with lips and palate, 6 people (13%) who smoke, and 3 people (6,5%) with asthma in their families. Based on the oral health 8 people (17,4%) who deal with dry mouth, 7 people (15,2%) who had experienced shortness of breath, 7 people (15,2%) who had allergic and only 3 people (6,5%) were diagnosed with asthma. Conclusion: Asthmatic mother can increase the risk of babies born with cleft lip and palate.