Aplikasi metode analytic network process benefit opportunity cost risk (ANP-BOCR) dan integer goal programming untuk pemilihan pemasok dan alokasi order pada PT. Wijaya Karya Intrade
P PT. Wijaya Karya Intrade merupakan perusahaan yang bergerak di dua bidang usaha yaitu usaha Industri dan usaha Perdagangan. Kedua bidang usaha tersebut mengelola empat unit bisnis, yaitu unit bisnis metal, unit bisnis konversi energi, unit bisnis perdagangan umum, dan unit bisnis pressing, plastic, dan pa inting. PT. Wijaya Karya Intrade dikenal karena semangatnya dalam berinovasi, yang memfokuskan pada kepuasan pelanggan. Dalam pelaksanaan proses operasinya, PT. Wijaya Karya Intrade menyadari perlunya peran serta dari pemasok. Pemasok berperan dalam memasok kebutuhan bahan baku perusahaan. Oleh karena itu, PT. Wijaya Karya Intrade memerlukan metode pemilihan pemasok yang tepat, guna memperlancar proses produksinya.Penelitian pada PT. Wijaya Karya Intrade dilakukan untuk mengidentifikasi metode terbaik yang dapat diterapkan berkaitan dengan pemilihan pemasok bahan baku tabung gas 3 kilogram. Hal ini dilakukan untuk membantu perusahaan dalam memilih dan memutuskan pemasok bahan baku yang tepat untuk mengaloka sikan pemesanan kebutuhan bahan baku. Sehingga pemasok yang terpilih mampu melaksanakan kewajibannya dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku: 'perusahaan.Dengan metode Analytic Network Process Benefit Opportunity Cost Risk (ANPÂBOCR), data didapatkan dari hasil kuesioner yang diisi oleh pakar peru sahaan dengan mempertimbangkan subnet benefit, opportunity, cost, risk, kluster kualitas, pelayanan , kepercayaan, harga, pembayaran, customer complaints . Hasil perhitungan bobot BOCR pemilihan pemasok menunjukkan bahwa subnet benefit untuk PT. Systema Precision (48,49 %), PT. Lantang Jurus (15,46 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (22,88 %), PT. Amanah Budi Laksana (13,17 %), subnet opportunity untuk PT. Systema Precision (48,32 %), PT. Lantang Jurus (11,42 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (28,84 %), PT. Amanah Budi Laksana (11,42 %), subnet cost untuk PT. Systema Precision (24,45%), PT. Lantang Jurus (21,98 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (31,59 %), PT. Amanah Budi Laksana (21,98 %), subnet risk untuk PT. Systema Precision (31,64 %), PT. Lantang Jurus (17,74 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (36,11 %), PT. Amanah Budi Laksana (14,51 %). Sedangkan dengan metode Integer Goal Programming, hasil yang didapatkan adalah PT. Systema Precision mendapatkan order sebesar 55000 pieces untuk 6 periode, PT. Lantang Jurus mendapatkan order sebesar 43026, 50524, 74957, 67853, 74981, 75000 pieces, PT. Stainless Steel Prima Valve mendapatkan order sebesar 65000 pieces untuk 6 periode, PT. Amanah Budi Laksana mendapatkan order sebesar 0, 0, 7906, 0, 7162, 56000 pieces.
P PT. Wijaya Karya Intrade is a company which involves in industrial and trading field. These fields coordinate four units of business, which are steel business, energy conversion business, general trading, and pressing, plastic, painting business. This company is known for its spirits in innovation, focusing on customers' satisfaction. In doing its operation, PT. Wijaya Karya Intrade realises the importance of contribution from suppliers. The supplier involves in supplying basic needs of the company. Thus, PT. Wijaya Karya Intrade needs a correct method in choosing the supplier in order to process the products.A research on PT. Wijaya Karya Intrade was done to identify the best method in choosing the supplier to supply a basic need of 3 kilograms barrel of gas. The purposeof the research is to help the company in choosing and deciding the best supplier to allocate orders of the basic needs. Thus, the best supplier will be able to fulfil its responsibility in supplying the company's basic needs.With Analytic Network Process Benefit Opportunity Cost Risk (ANP-BOCR) method, data was gathered from questioners which were filled by experts of the company with considerations of subnet benefit, opportunity, cost, risks, cluster quality,-' services, trusts, price, payments, and customers' complaints. Result of calculation, based on BOCR, shows that subnet benefit for PT. Systema Precis ion (48,49 %), PT. Lantang Jurus (15,46 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (22,88 %), PT. Amanah Budi Laksana (13,17 %), subnet opportunity for PT. Systema Precision (48,32 %), PT. Lantang Jurus (11,42 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (28,84 %), PT. Amanah Budi Laksana (11,42 %), subnet cost for PT. Systema Precision (24,45 %), PT. Lantang Jurus (21,98 %), PT. Stainless Steel Prima Valve (31,59 %), PT. Arnanah Budi Laksana (21,98 %), subnet risk for PT. Systema Precision (31,64 %), PT. Lantang Jurus (17,74%), PT. Stainless Steel Prima Valve (36,11 %), PT. Amanah Budi Laksana (14,51 %).On the other hand, by using integer goal programming method, results gathered show that PT. Systerna Precision has an order of 55000 pieces for 6 periods, PT. Lantang Jurus has an order of 43026, 50524, 74957, 67853, 74981, 75000 pieces, PT. Stainless Steel Prima Valve has an order of 65000 pieces for 6 periods, PT. Amanah Budi Laksana has an order ofO, 0, 7906, 0, 7162, 56000 pieces.