Analisa kuat tekan beton geopolimer berbasis fly ash dengan variasi molaritas dan curing suhu
B Beton merupakan salah satu bahan konsruksi yang sangat penting. Dengan adanya perkembangan konstruksi yang cepat mengakibatkan produksi semen juga meningkat. Namun, industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada pencemaran udara maka diperlukan bahan lain sebagai pengganti semen. Salah satu yang dapat menggantikan adalah fly ash. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai kuat tekan pada beton geopolimer yang dipengaruhi oleh variasi molaritas dan curing suhu. Pada penelitian ini variasi molaritas yang digunakan yaitu 6M, 8M, dan 10M dengan perbandingan alkali natrium hidroksida dan natrium silikat adalah 1:1. Fly ash yang digunakan bedasarkan hasil uji XRF merupakan tipe C. Pengujian beton dilakukan pada umur beton 3, 7, 14, dan 28 hari dengan curing suhu oven 60ºC dan 120 ºC. Hasil nilai kekuatan beton geopolimer pada molaritas 6M, 8M, dan 10M mempunyai nilai kuat tekan lebih tinggi dengan curing suhu 60ºC Pada molaritas 6M dengan curing suhu 60ºC lebih besar 7% terhadap beton geopolimer molaritas 6M dengan curing suhu 120ºC. Pada molaritas 8M dengan curing suhu 60ºC lebih besar 100% terhadap beton geopolimer molaritas 8M dengan curing suhu 120ºC. Pada molaritas 10M dengan curing suhu 60ºC lebih besar 45,02% terhadap beton geopolimer molaritas 10M dengan curing suhu 120ºC. Nilai kuat tekan beton normal lebih tinggi dibandingkan beton geopolimer 6M dan 10M. Sedangkan beton beton geopolimer 8M dengan curing suhu 60ºC memiliki nilai kuat tekan yang sama dengan beton normal. Beton normal dengan curing water memiliki berat jenis lebih berat dibandingkan dengan beton geopolimer dan beton normal non curing.
C Concrete is one of the most important construction materials. With the rapid development of construction, cement production has also increased. However, the cement industry is one of the major contributors to pollutants in air pollution, so other materials are needed as a substitute for cement. One that can replace is fly ash. The purpose of this study is to determine the compressive strength value of geopolymer concrete which is influenced by variations in molarity and temperature curing. In this study the variation of molarity used is 6M, 8M, and 10M with a ratio of sodium hydroxide and sodium silicate is 1: 1. The fly ash used based on the results of the XRF test is type C. Concrete testing is carried out at concrete ages 3, 7, 14, and 28 days with curing oven temperatures of 60ºC and 120ºC. The results of the strength value of geopolymer concrete at 6M, 8M, and 10M molarity have higher compressive strength values with 60 ° C curing temperature. At 8M molarity, the temperature of 60ºC is 100% greater than that of the geopolymer concrete, 8M molarity with curing temperature of 120ºC. At 10M molarity with curing temperature of 60ºC greater 45.02% of geopolymer concrete 10M molarity with curing temperature of 120ºC. The compressive strength value of normal concrete is higher than 6M and 10M geopolymer concrete. Whereas 8M geopolymer concrete with curing temperature of 60ºC has the same compressive strength as normal concrete. Normal concrete with curing water has a heavier specific gravity compared to geopolymer concrete and non-curing normal concrete.