Studi evaluasi konsentrasi SO2 dan NO2 dari emisi gas buang Gas Turbin Unit (GTU) pada lokasi penunjang PT. CNOOC SES Ltd, Pulau Pabelokan
C China National Oil Offshore Corporation South East Sumatra atau (CNOOC SES Ltd) merupakan salah satu perusahaan kontraktor bagi hasil lepas pantai di Indonesia. Pada tanggal 18 Januari 2002 CNOOC menyatakan bahwa mereka telah membeli aset perusahaan minyak dan gas Indonesia dari YPF-Repsol, yang merupakan perusahaan dari Spanyol-Argentina. Kemudian sejak tanggal 15 April 2002 YPF Repsol Maxus secara resmi merubah nama perusahaan dan logonya menjadi CNOOC SES Ltd.Dalam memproduksi minyak dan gas sebelum dapat dipergunakan dalam bentuk bahan bakar seperti bensin , diesel dan gas perlu pengolahan terlebih dahulu. Industri perminyakan selain menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat luas juga menghasilkan emisi yang berpotensi menimbulkan pencemaran yang berasal dari proses produksi ataupun dari sarana penunjang produksi seperti power plant, flare yang mengeluarkan emisi dan dapat membahayakan kesehatan pekerja, masyarakat , maupun lingkungan sekitar industri tersebut apabila dalam konsentrasi tinggi.Untuk memprediksi kualitas udara pada lokasi penelitian ini digunakan pendekatan metode Gaussian yang dalam perhitungannya menggunakan beberapa rumus seperti rumus Slade untuk mengetahui kecepatan angin pada ketinggian cerobong, rumus Holland untuk mengetahui tinggi semburan dan He untuk mengetahui tinggi cerobong effektif . Dengan menggunakan metode Gaussian . ini maka didapatkanlah hasil konsentrasi dari ke 3 titik sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur SO2, adalah impinger gas sampler dengan metode pararosanilin sedangkan untuk NO2, alat yang digunakan alat yang sama dengan metode yang berbeda yaitu metode saltzman. Hasil pengukuran dan perhitungan akan dibandingkan dengan Baku Mutu menurut PP No 41 tahun 1999untuk kedua parameter baik SO2 dan NO2.Dari hasil pengukuran diketahui bahwa konsentrasi tertinggi untuk pencemar SO2 terjadi pada siang hari pada titik 2 sebesar 23.46 µg /m3 dan konsentrasi terendah pada titik 1 sebesar 8.25 µg /m3 sedangkan untuk pencemar NO2 konsentrasi tertinggi juga pada siang hari pada titik 2 sebesar 97.28 µg /m3 dan konsentrasi terendah pada pagi hari pada titik 1 sebesar 47.24 µg /m3 .Untuk hasil perhitungan diketahui bahwa konsentrasi tertinggi untuk pencemar SO2 terjadi pada siang hari pada titik 2 sebesar 27.73 µg /m3 dan konsentrasi terendah pada pagi hari pada titik 1 sebesar 13.28 µg /m3 sedangkan untuk pencemar NO2 konsentrasi tertinggi juga pada siang hari pada titik 2 sebesar 106.36 µg /m3 dan konsentrasi terendah pada pagi hari pada titik 1 sebesar 52.74 µg /m3. Dari hasil korelasi regresi didapatkan nilai R2 sebesar 0.9958 untuk SO2 dan 0.9971 untuk NO2.Konsentrasi dari SO2 dan NO2 dari hasil pengukuran di lapangan dan perhitungan secara teoritis pada ke 3 titik masih dibawah baku mutu kualitas udara ambient sebesar 900 µg /m3 untuk SO2 dan 400 µg /m3 untuk NO2 untuk waktu pengukuran / sampling selama 1 jam. Selain menggunakan metode Gaussian juga dilakukan perhitungan Indek Standar Pencemaran Udara ( ISPU ) yang hasilnya dapat mengetahui kategori udara pada lokasi penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas udara sekitar lokasi penelitian adalah Sedang.