Kajian geometri peledakan untuk memenuhi umpan crusher batu kapur PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Unit Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
S Saat ini PT Indocement Tunggal Prakarsa (PT ITP) telah memiliki unit crusher baru (Crusher P12) yang terletak di Quarry D, dengan ukuran feed crusher sebesar 150 cm, ukuran tersebut lebih besar dari crusher yang ada sebelumnya yaitu sebesar 80 cm. Oleh karena itu penyesuaian pada geometri peledakan dengan penambahan lebar spasi dapat dilakukan. Konsekuensi dari penambahan lebar spasi adalah meningkatnya ukuran fragmentasi material dan dapat meningkatkan perolehan material. Pada setiap penambahan spasi sebesar 0,5 meter berpotensi meningkatkan perolehan material sebesar 8,3 %, dan nilai powder factor dapat menurun sebesar 4,6 %. Geometri peledakan uji coba didapat melalui perhitungan teoritis menggunakan metode R.L. Ash dan C.J. Konya, lalu di simulasikan prediksi fragmentasi yang dihasilkan menggunakan Kuz-Ram Model. Perhitungan dilakukan dengan beberapa variasi diameter mata bor seperti yang dimiliki PT ITP. Untuk uji coba dilakukan menggunakan diameter bor 5 inch dengan nilai burden tetap yaitu sebesar 4 meter. Berdasarkan perhitungan secara teoritis menggunakan Kuz-Ram Model didapat dengan penambahan lebar spasi hingga 7,5 meter klasifikasi material yang dianggap boulder (>150 cm) berkisar 0 %. Hasil peledakan geometri aktual dengan burden x spasi sebesar 4 meter x 5,5 meter, berdasarkan perhitungan menggunakan software split desktop 3.1, persentase boulder didapat sebesar 0,16 %. Sedangkan pada percobaan menggunakan geometri burden x spasi sebesar 4 meter x 6 meter, didapat persentase boulder adalah sebesar 0 %. Setelah dilakukan perhitungan biaya bahan peledak, terdapat selisih biaya bahan peledak yang dibutuhkan antara geometri peledakan aktual dan uji coba. Biaya bahan peledak yang dibutuhkan untuk geometri aktual sebesar Rp.1.247,99/ton material, sedangkan untuk geometri uji coba sebesar Rp.1.184,63/ton material. Terdapat selisih sebesar Rp.63,36/ton materia
P PT Indocement Tunggal Perkasa (PT ITP) has a new crusher unit (Crusher P12) located in D Quarry (feed size = 150 cm), which feed size is larger than previous crusher (equal to 80 cm). Therefore, the blasting geometry with spacing addition is needed to adjust. While spacing addition could increase the fragmentation size and material recovery. On each 0.5 meters additional space could potentially increase 8.3% of material recovery and the powder factor decreased by 4.6%. Geometry blasting trials obtained through theoretical calculations using of R.L. Ash and C.J. Konya method, and fragmentation prediction simulated using Kuz-Ram model. Calculations performed with some variation of drill bit diameter whose owned by PT ITP. Based on theoretical calculations using the Kuz-Ram model, addition of up to 7.5 meters spacing, boulder material (> 150 cm) that produced is about 0%. The actual geometry (burden x spacing = 4 meters x 5.5 meters), Based on calculations using split desktop software 3.1, results 0.16% boulder percentage, while the trial geometry (burden x spacing = 4 meters x 6 meters), obtained 0% boulder percentage. Beside that explosives cost for the trial geometry is cheaper than actual geometry (trial geometry spend Rp.1.184,63/ton of material, while actual geometry spend Rp.1.247,99/ton of material)